Bak Sales, Terawan Pamer Cara Buat Vaksin Nusantara di Depan Anggota DPR

| 16 Jun 2021 15:20
Bak Sales, Terawan Pamer Cara Buat Vaksin Nusantara di Depan Anggota DPR
Dokter Terawan Agus Putranto (Merry/era.id)

ERA.id - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memamerkan cara membuat vaksin Nusantara di hadapan anggota dewan. Hal itu dia lakukan saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Di depan anggota DPR RI, Terawan lantas memamerkan satu paket kotak untuk membuat vaksin Nusantara. Di dalam kotak tersebut, terdapat berbagai alat dan bahan untuk membuat vaksin yang sempat menjadi kontoversi.

"Ini wujudnya adalah satu paket begini pak, isinya nanti akan saya ungkapkan bagaimana cara membuatnya. Inilah yang nanti kalau di kemudian hari didistribusikan ke mana saja. Sehingga tidak perlu cold chain untuk mendistribusikannya, cukup semua peralatan ini," kata Terawan.

Terawan memberitahu cara membuat Vaksin Nusantara (Screenshot Youtube Komisi VII DPR RI Channel)
Terawan memberitahu cara membuat Vaksin Nusantara (Screenshot Youtube Komisi VII DPR RI Channel)

Terawan mengklaim, isi dari satu paket kotak tersebut 90 persen menggunakan produk Indonesia. Dalam satu kotak itu, menurutnya terdapat 25 bahan yang akan digunakan.

Dari 25 bahan tersebut, Terawan mengaku hanya ada dua macam bahan saja yang diimpor dari Amerika, yaitu larutan antigen protein (IM-5124) dan media diferensiasi.

"Isi dari box ini adalah seperti ini. Hampir 90 persen lebih bahan produksinya adalah sudah ada di Indonesia. Bahkan dibuat di Indonesia. Ada beberapa yang memang dibuat di Amerika jadi masih kita datangkan (dari Amerika) karena kita masih belum R&D pembuatan itu, jadi masih impor," papar Terawan.

Setelah itu, Terawan membongkar isi kotak paket yang dia pamerkan dan memperagakan cara membuat vaksin. Dalam paparannya, Terawan beberapa kali mengklaim bahwa pembuatan vaksin Nusantara sangat mudah.

Misalnya, pembuatan biasa dilakukan di klinik maupuan rumah sakit mana pun selama mereka memiliki fasilitas biological safety cabinet.

Terawan memberitahu cara membuat Vaksin Nusantara (Screenshot Youtube Komisi VII DPR RI Channel)
Terawan memberitahu cara membuat Vaksin Nusantara (Screenshot Youtube Komisi VII DPR RI Channel)

"Ini tinggal dibuka gini saja pak, mudah sekali. Sangat simpel," kata Terawan beberapa kali di tengah paparannya.

"Ini kaya masak aja, tapi harus tahu kalau tidak soalnya nanti dikira sulit sekali bikin vaksin," tambahnya.

Di tengah-tengah penjelasannya itu, beberapa anggota Komisi VII DPR RI pun terlihat penasaran dan mendatangi meja Terawan. Salah satunya adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno.

Melihat antusias para anggota dewan, Terawan pun mempersilahkan. Namun, sebelum para anggota dewan mendekat, dia meminta izin untuk menggunakan masker terlebih dahulu.

"Silakan pak, ini bagus ini malah. Nanti siapa tahu bisa membuatnya sendiri juga. Boleh boleh. Kalau mendekat, izin saya pakai masker," kata Terawan.

Terawan juga mengklaim sudah mencoba produk buatannya itu ke dirinya sendiri dan ke keluarganya. Hal itu sekaligus menjawab pertanyaan dari salah satu anggota dewan apakah Tearwan sudah disuntik vaksin Nusantara.

"Sudah. Kalau ndak mosok saya bikin sendiri nggak berani nyuntik sendiri kalau ndak yakin safety. Termasuk anak dan istri saya juga sama," kata Terwan.

Dalam kesempatan itu, Terawan juga menegaskan bahwa vaksin Nusantara bukanlah vaksin produksi Amerika, melainkan produksi dalam negeri.

"Jadi demikianlah apa yang dikatakan bahwa ini bikinan Amerika dan sebagainya ya saya selama ini diam saja untuk apa dijawab karena itu kan mereka berpendapat. Pendapat nggak perlu dijawab tapi dengan saya buktikan bahwa memang seperti ini," tegas Terawan.

Setelah menyaksikan penjelasan Terawan itu, Eddy Soeparno mengatakan ini pertama kalinya DPR RI menyaksikan langsung cara pembuatan vaksin Nusantara.

"Jadi ini pertama kali di masa sidang kita di Komisi VII yang kita datang untuk merapat ke meja mitra untuk melihat secara riil dan secara aktual apa yang sedang dilaksanakan dan diprogreskan oleh mitra," kata Eddy.

Rekomendasi