ERA.id - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan keputusan PT Kimia Farma Tbk yang membuka akses berbayar melalui program vaksinasi Gotong Royong Individu. Sebelumnya vaksinasi Gotong Royong hanya diperbolehkan untuk perusahaan yang sudah mendaftarkan diri melalui Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Oleh karenanya, Saleh meminta pemerintah memberikan penjelasan terkait kebijakan tersebut. Masyarakat seharusnya tidak dipungut biaya untuk melakukan vaksinasi. Dia khawatir ke depannya akan terjadi komersialisasi vaksin COVID-19.
"Kalau dijual bebas seperti itu, apa nanti malah tidak akan terjadi komersialisasi? Bukankah vaksinasi itu semestinya gratis? Ini yang saya kira perlu diperjelas," ujar Saleh melalui keterangan tertulis yang dikutip, Senin (12/7/2021).
Saleh mengatakan, perlu penjelasan bagaimana mekanisme vaksinasi vaksin gotong royong untuk individu. Seperti siapa yang menjadi vaksinator hingga bagaimana pengawasan vaksinasi ini.
"Harus diakui bahwa KIPI masih selalu ada. Itu perlu diawasi dan dimonitor. Nah, apakah mekanisme pembelian vaksin di Kimia Farma ini juga akan dievaluasi dan diawasi? Bagaimana koordinasinya dengan komnas/komda KIPI?" ujarnya.
Lebih lanjut, Saleh mengaku bahwa Komisi IX DPR RI belum pernah mendengar rencana vaksin gotong royong dijual untuk individu. Vaksin gotong royong itu, kata Saleh, harusnya dibiayai perusahaan sebagai wujud tanggungjawab sosial.
"Kami baru mendengar hal ini dari media. Makanya, kami juga heran. Di group anggota komisi IX, hal ini sempat diperbincangkan dan dipertanyakan," kata Saleh.
Sebelumnya diberitakan, PT Kimia Farma Tbk menyelenggarakan program vaksinasi gotong royong berbayar bagi individu mulai 12 Juli 2021. Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansyuri mengatakan, program tersebut digelar untuk mempercepat program vaksinasi nasional.
“Pelayanan vaksinasi individu oleh Kimia Farma Group ini merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan vaksinasi gotong royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya," kata Pahala melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/7),
"Kimia Farma sebagai bagian dari holding BUMN farmasi berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mempercepat vaksinasi nasional, baik melalui vaksinasi gotong royong perusahaan maupun individu,” ucapnya.
Sementara itu, harga vaksin dosis lengkap Sinopharm berbayar bagi individu di Kimia Farma telah ditetapkan pemerintah Rp879.140 per orang.
"Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021," tegas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi dalam siaran persnya, Minggu (11/7/2021).