Demi Hentikan Lonjakan COVID-19, Sri Mulyani memohon Kepada Allah: Marilah Kita Semua Panjatkan Doa

| 15 Jul 2021 12:51
Demi Hentikan Lonjakan COVID-19, Sri Mulyani memohon Kepada Allah: Marilah Kita Semua Panjatkan Doa
Sri Mulyani (Antara)

ERA.id - Menteri Keuangan Indrawati mengajak masyarakat untuk memanjatkan doa kepada Tuhan yang Maha Esa di tengah gelombang kenaikan kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Sri Mulyani berharap, dengan berdoa maka pandemi bisa segera berakhir dan bisa diatasi dengan baik.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat membacakan pidato saat penyampaian RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020 di dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (15/7/2021).

"Marilah kita semuanya terus memanjatkan doa kepada Allah Swt, Tuhan YME agar pandemi ini dapat segera berakhir dan kita atasi dengan baik," ujar Sri Mulyani dalam pidatonya di dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (15/7/2021).

Sri Mulyani mengatakan, hingga saat ini bangsa Indonesia masih terus berjuang untuk mengatasi pandemi COVID-19. Adapun pandemi ini telah melanda seluruh negar di dunia sejak awal tahun 2020.

Akibatnya, sektor kesehatan mengalami ancaman keterbatasan, hingga menciptakan tekanan sosial serta berbagai dampak negatif lainnya,

"Kami telah menyaksikan gelombang kenaikan yang sangat luar biasa sehingga mengancam kemampuan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan serta menciptakan tekanan sosial dan dampak negatif bagi masyarakat," kata Sri Mulyani.

Untuk diketahui, pemerintah telah menerapkan kebijakan PPKM Darurat khsusus Pulau Jawa dan Bali mulai 3 Juli lalu. Sementara PPKM Darurat luar Pulau Jawa dan Bali baru dijalankan pada 12 Juli lalu.

Adapun alasan pemerintah menerapkan kebijakan tersebut adalah untuk menekan laju penularan COVID-19. Namun, meksipun PPKm Darurat diberlakukan, kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak drastis. Beberapa kali tercatat rekor baru. Terbaru kemarin, Rabu (14/7), dengan tambahan 54.517 kasus.

Hingga kemarin, total kasus positif Covid-19 mencapai 2.615.529 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 68.219 orang meninggal dunia, 2.139.601 orang sembuh, dan 443.473 orang masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri.

Rekomendasi