Tim Editor
ERA.id - Hampir satu setengah tahun Pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina ini diumumkan masuk ke Tanah Air saat Presiden Jokowi mengumumkan ada dua warga Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19.
Orang yang pertama kali dinyatakan positif Covid-19 adalah Sita Tyasutami yang berstatus sebagai pasien 01. Saat menjadi bintang tamu Kopi Viral, Sita menceritakan pengalamannya saat jadi orang pertama yang terpapar Covid-19.
"Sebenarnya aku ketemunya di Jakarta, orang ini WNA yang tinggal di Malaysia. Dia weekend valentine itu Februari lagi ada di Jakarta. Dua hari berturut-turut di restoran yang sama, habis itu langsung sakit," kata Sita Tyasutami, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official pada Sabtu (17/7/2021).
Sita Tyasutami merasakan gejala-gejala Covid-19, seperti tenggorokan sakit, demam, keringat dingin, diare, hingga tulang dan otot yang nyeri. Akan tetapi, ia tak merasakan penciuman hidungnya hilang. Setiap mencium sesuatu, ia malah mual hingga muntah.
"Dulu itu, mulai tenggorokan aku bukan sakit tapi gatel, tanggal 16 Februari aku ingat. Terus, besoknya aku bangun tuh sudah demam parah banget. Demam aku tuh selama 10 hari. Keringat dingin, diare, muntah, vertigo, tulang dan otot itu linu," paparnya.
"Terus aku sudah keringat dingin gitu, iya itu lah diare, muntah dan aku enggak kehilangan penciuman. Tapi justru malah tiap kali nyium bau makanan kuat banget sampai aku muntah," lanjutnya.
Menjadi orang yang disebut menularkan virus Covid-19 di Indonesia, Sita Tyasutami mengaku dirinya merasa terbebani. Ditambah lagi, banyak berita simpang siur mengenai dirinya dan ibunya.
"Saat itu sih iya ya (beban), karena kan tiba-tiba viral terus satu Indonesia ngomongin aku lah ya, dikata-katain macam-macam ya. Mereka bilang aku dan ibu PSK, penari alexis, penari bugil segala macam kan," ujarnya.
Pemberitaan masih terus digembor-gemborkan karena dirinya tak menyebut jenis kelamin dari rekannya yang menularinya virus Covid-19.
"Karena aku tidak menyebutkan gender WNA nya ini, padahal perempuan. Media bilangnya transaksi sama aku di Depok" ucapnya.
Sita Tyasutami mengaku merasakan stres akut ketika mengetahui banyaknya pemberitaan simpang siur dan hujatan netizen. Kondisinya kala itu sudah mulai membaik jadi drop kembali karena tekanan.
"Memang itu tiba-tiba, jadi saat itu aku stres banget dan yang tadinya gejala aku hilang tinggal batuk di rumah sakit. Begitu semua hujatan itu terus mulai lagi," tuturnya.
