ERA.id - Perekrutan baru prajurit TNI-AD sudah tidak ada lagi tes atau pemeriksaan keperawanan bagi calon prajurit korps wanita. Kebijakan tersebut sudah berlaku sejak bulan Mei lalu.
“Sudah sejak Mei lalu, mulai diterapkan dalam seleksi penerimaan Bintara di setiap Kodam,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Jumat (13/8/2021).
Tak hanya untuk calon prajurit wanita, penghapusan tes keperawanan ini juga berlaku untuk calon istri dari prajurit pria yang mengajukan izin menikah.
“Kalau prajurit kita sudah memilih, ya sudah. Emang kita mau ngapain,” ujar Andika.
Andika menilai, pemeriksaan genital calon prajurit wanita sudah tidak relevan lagi dengan tujuan pendidikan militer. Ini juga merupakan bagian dari perubahan untuk kemajuan yang diterapkan Angkatan Darat.
"Karena itu, yang tidak ada lagi hubungannya tidak perlu lagi," tegasnya.
Sebaliknya, sejumlah tes seperti buta warna, apakah calon mengidap penyakit atau kelainan yang bisa mengancam jiwa, justru semakin rinci dan ketat.
Dengan pemeriksaan kesehatan yang relevan namun lebih ketat itu diharapkan lolos calon prajurit yang memiliki kesamaptaan (kesempurnaan, ketangguhan) jasmani yang terbaik untuk dibina menjadi prajurit yang handal.