ERA.id - Wakil Ketua MPR RI sekaligus Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah mengatakan alumni Kelompok Cipayung mendukung pemerintahan Joko Widodo untuk mengambil langkah terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia guna mengatasi pandemi COVID-19.
"Ini adalah momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk membuktikan bahwa jiwa gotong royong sebagai intisari dari Pancasila sebagai ideologi yang hidup dan bekerja di tengah bangsanya sendiri," kata Ahmad Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
Hal itu dikatakan Basarah dalam acara Renungan HUT Kemerdekaan RI ke-76 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu (18/8).
Acara tersebut dihadiri Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, pendiri Kelompok Cipayung Akbar Tanjung dan para Pimpinan Nasional Forum Alumni Kelompok Cipayung yaitu Korps Alumni HMI (KAHMI), Ikatan Alumni PMII (IKA PMII), Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI), Forum Komunikasi Alumni PMKRI (Forkoma PMKRI) dan Perkumpulan Senior GMKI (PS GMKI).
Basarah menilai, Presiden Joko Widodo mempunyai basis legalitas dan legitimasi yang kuat untuk melakukan segala hal yang terbaik untuk melindungi bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia termasuk dari bahaya dan ancaman pandemi COVID 19.
Menurut dia, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi politik hukum bangsa Indonesia.
Ketua Umum IKA PMII Ahmad Muqowam mengaku sangat sepakat pentingnya kebersamaan seluruh elemen bangsa agar bisa mengatasi kondisi pandemi.
Karena itu menurut dia, pemerintah memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam menggerakkan pemerintahan pusat dan daerah beserta segenap elemen masyarakat Indonesia.
Pendiri Kelompok Cipayung Akbar Tanjung secara khusus menegaskan bahwa Kelompok Cipayung sebagai miniatur Indonesia hendaknya senantiasa tetap dalam koridor dan semangat Indonesia yang dicita-citakan.
"Semangat Kelompok Cipayung senantiasa tetap dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus serta menjadi cerminan dari semua elemen bangsa Indonesia," ujarnya.
Mensesneg Pratikno mengatakan pandemi COVID-19 merupakan momentum yang menguji, mengajarkan dan mengasah rakyat Indonesia.
Menurut dia, kondisi saat ini menjadi pelajaran penting bagi semua elemen di Indonesia, seperti memperkuat kemandirian, dan mempererat soliditas bangsa.
"Tidak bisa lagi mengatasi pandemi dengan hanya mengandalkan langkah-langkah privat atau pribadi. Pandemi COVID-19 juga memberi pelajaran pentingnya kemandirian bangsa, kondisi krisis tersebut mengharuskan setiap bangsa-bangsa di dunia mampu mengatasi persoalan pangan, obat-obatan, dan vaksin," katanya.
Pratikno menjelaskan pembelajaran dari pandemi COVID-19 yaitu meneguhkan kepublikan bangsa Indonesia yang sangat jauh lebih penting dari urusan pribadi.
Dia mengatakan, dalam konteks Indonesia, komitmen kepublikan itu ditunjukkan dengan perlunya gotong royong, semangat koperasi dan berbagai hal lainnya yang digerakan secara bersama-sama.