Survei Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Naik, Sebabnya Karena Ada 'Faktor' Jokowi dan Puan

| 25 Aug 2021 16:50
Survei Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Naik, Sebabnya Karena Ada 'Faktor' Jokowi dan Puan
Ganjar Pranowo (Anto/ ERA.id)

ERA.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tren elektabilitas Ketua Umum Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo sebagai calon presiden meningkat.

Burhanuddin mengatakan, tren elektabilitas Prabowo meningkat dari 19,3 persen pada April 2021, menjadi 26,2 persen pada Juli 2021. Penyebabnya, turunnya kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.

"Nah yang menarik untuk tokoh kinerja pemerintah menurun survei kita lakukan, yang mendapat insentif elektoral dalam konteks Pilpres pak Prabowo," ujar Burhanuddin saat pemaparan survei secara daring, Rabu (25/8).

Menurut Burhanuddin, meskipun saat ini Prabowo sudah masuk dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan, namun publik masih menganggap Prabowo sebagai oposisi. Karena itu, Prabowo masih mendapat keuntungan dari penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Sedangkan kenaikan elektabilitas Ganjar berkat pemberitaan drama dengan Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto yang menolak Ganjar sebagai capres. Ketua DPP PDIP itu menegaskan Puan Maharani harus maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

Burhanuddin mengatakan, dampak drama ini justru baik bagi Ganjar. Terlihat elektabilitasnya naik dari 13,7 persen pada April 2021 menjadi 20,8 persen pada Juli 2021.

"Saya menduga ini drama antara mas Bambang Pacul dengan Ganjar. Karena waktu April tingkat kedikenalan Ganjar 50-an persen. Survei kali ini naik 69 persen karena drama itu. Drama itu justru jadi berkah Ganjar Pranowo," ujarnya.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 30 Juli-4 Agustus 2021 dengan wawancara tatap muka. Penarikan sampel survei dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.220 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rekomendasi