Banyak Eks Napi Terorisme Anggap Vaksinasi Covid-19 Program 'Negara Kafir'

| 28 Aug 2021 15:43
Banyak Eks Napi Terorisme Anggap Vaksinasi Covid-19 Program 'Negara Kafir'
Kepala BNPT Boy Rafli Amar meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSUD Bung Karno, Solo pada Sabtu (28/8/2021). (Foto: Dokumentasi Pemkot Solo)

ERA.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencanangkan program vaksinasi Covid-19 untuk para mantan narapidana terorisme. Sayangnya para eks napiter ini tidak berminat mengikuti program tersebut.

Salah satu eks napiter Bom Bali I Joko Tri Hermanto atau yang biasa disapa Jack Harun mengatakan program ini minim peminat. Pasalnya banyak kawan-kawannya yang tidak percaya dengan pemerintah dan program-program yang dibuat oleh pemerintah.

”Banyak teman-teman yang tidak percaya. Mereka lebih percaya dengan hoax yang berkaitan dengan vaksin. Jadi kami kesulitan mengedukasi teman-teman,” katanya saat ditemui dalam program vaksinasi yang digelar BNPT bekerjasama dengan Pemkot Solo di RSUD Bung Karno, Sabtu, (28/8/2021).

Selama ini mereka masih belum mempercayai pemerintah. Sehingga semua program yang dibuat oleh pemerintah dianggap bukan  hal yang baik. ”Mereka merasa program ini tidak baik, ini program yang tujuannya untuk membunuh, program negara kafir. Makanya mereka tidak bersedia,” katanya.

Padahal sudah banyak upaya pendekatan yang dilakukan untuk membujuk para eks napiter ini. Termasuk pendekatan yang melibatkan aparat karena selama ini aparat yang lebih dekat dan lebih intens bertemu.

”Tidak kurang-kurang (mengedukasi). Bagaimanapun ini upaya dan ikhtiar, dan kami sudah menjelaskan kalau vaksin ini bermanfaat,” katanya.

Saat ini dari total ada 40 eks-napiter yang tersebar di Solo Raya, baru separuhnya yang divaksin. Pada vaksinasi yang dilakukan di RSUD Bung Karno ini, sebagian yang disasar adalah eks napiter dari Solo Raya dan Jawa Tengah.

”Hari ini yang ikut vaksin bukan hanya dari Solo, ada dari Cilacap, Batang dan Pemalang. Kebanyakan dari Pantura karena memang yang dari Solo banyak yang belum bersedia,” katanya.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengatakan program vaksinasi untuk para eks napiter sudah dilakukan dua kali. Pertama dilaksanakan di Karanganyar dan kemudian dilanjutkan di kota Solo.

”Kami menyasar 60 orang di Solo Raya, eks napiter dan keluarganya,” katanya.

Rekomendasi