NIK Jokowi Ketahuan di Sertifikat Vaksin, Kemenkes Tutup Akses Data Pribadi Pejabat

| 03 Sep 2021 19:56
NIK Jokowi Ketahuan di Sertifikat Vaksin, Kemenkes Tutup Akses Data Pribadi Pejabat
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Antara)

ERA.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin langsung menutup seluruh data pribadi pejabat yang terintegrasi di aplikasi PeduliLindungi.

Hal ini dilakukan usai bocornya Nomor Induk Kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo yang tercantum dalam sertifkat vaksinasi Covid-19.

Budi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan adanya kebocoran data dari aplikasi PeduliLindungi sejak Kamis (2/9) malam. Namun, saat ini sudah dirapikan.

"Bahwa tadi malam kami terinfo mengenai masalah ini (bocornya NIK Presiden Jokowi), sekarang sudah dirapikan, sehingga data para pejabat itu ditutup," ujar Budi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/9/2021).

Budi mengungkapkan, bukan hanya NIK milik Presiden Jokowi saja yang bocor. Tetapi sejumlah pejabat lainnya juga diketahui data pribadi dan NIK-nya sudah tersebar. Meskipun sudah ditutup, masih ada beberapa data pribadi pejabat yang masih dalam proses untuk ditutup untuk mencegah kebocoran data pribadi.

"Memang tidak nyamannya bukan hanya Pak Presiden saja, tapi banyak pejabat pejabat juga yang NIK nya sudah jadi tersebar informasinya keluar, kita menyadari itu sekarang kita akan tutup untuk beberapa pejabat yang sensitif yang memang beberapa data pribadimya sudah terbuka itu akan kita tutup," kata Budi.

Lebih lanjut, mantan wakil menteri BUMN itu menjelaskan bahwa aplikasi PeduliLindungi sebenarnya merupakan sarana bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan vaksinasi dan hasil tes laboratorium. Aplikasi tersebut juga berfungsi sebagai pelacakan atau tracing di tengah pandemi Covid-19.

Aplikasi PeduliLindungi tersebut juga sudah digunakan untuk beberapa kegiatan masyarakat seperti aktivitas di pusat perbelanjaan atau mal, transportasi, hingga perkantoran.

"Yang bisa mengakses (aplikasi PeduliLindungi) adalah di setiap aktivitas, misalnya cek-in di airport, mau check-in ke mal, atau mau masuk ke industri atau kantor, tapi kami pendapat banyak masukan kalau orang-orang sudah datang dia nggak tahu statusnya, begitu datang ditolak rakyat merasa tidak nyaman, oleh karena itu kita buka kesempatan rakyat boleh ngetes ngecek statusnya dia seperti apa atas permintaan masyarakat," papar Budi.

 Diberitakan sebelumnya, di media sosial tengah ramai beredar foto sertifikat vaksinasi Covid-19 dosis kedua milik Presiden Jokowi. Di sertikat tersebut juga menampilkan NIK Presiden Jokowi secara lengkap.

Sertifikat vaksin Covid-19 milik Presiden Jokowi tersebut dibagikan di media sosial Twitter di akun bernama @huftbosan.

Selain itu, akun tersebut juga menyajikan tampilan aplikasi PeduliLindungi yang menampilkan adanya tiga kolom sertifikat vaksin. Namun, untuk sertifikat vaksin dosis ketiga masih kosong.

"Presiden udah vaksin ketiga lho," cuit akun @huftbosan.

Rekomendasi