Tim Editor
ERA.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut nyebur ke laut untuk menanam bakau di Pantai Setokok, Batam, Kepulauan Riau. Saat tiba di lokasi, tak hanya masyarakat yang menyambut tetapi juga hujan gerimis.
Meskipun hujan, Jokowi tetap bergabung dengan para nelayan dan masyarakat menanam bakau. Air laut merendam Jokowi hingga sebatas pinggang, sementara tubuh bagian atasnya basah terguyur hujan.
Jokowi mengaku tak masalah harus basah-basahan bersama warga. Dia mengatakan, basah di pakaian bisa segera kering dalam waktu lima menit.
"Ini kan bapak ibu semuanya menanam, semuanya masuk ke air. Masa saya di darat sendiri, kan nggak lucu. Enggak masalah, basah kan hanya lima sampai 10 menit, nggak masalah," kata Jokowi seperti dikutip dari video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/9/2021).
Selesai menanam, Jokowi memberi keterangan kepada awak media mengenai pentingnya hutan bakau atau mangrove di Indonesia. Dia menyebut, hutan mangrove di Tanah Air merupakan yang terbesar di dunia.
Dari total hutan mangrove di dunia, menurut Jokowi, 20 persennya berada di Indonesia.
"Indonesia ini memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia mencapai 3,36 juta hektare, itu kurang lebih 20 persen dari total hutan mangrove yang ada di dunia. Artinya, kita memiliki sebuah kekuatan, potensi," kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi tetap mengingatkan bahwa hutan mangrove yang ada harus tetap dijaga kelestariannya. Dia mengatakan, ada banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari pelestarian hutan mangrove.
Diantaranya yaitu memperbaiki ekosistem di pesisir pantai, mengurangi abrasi akibat air laut, menjaga habitat di sekitar hutan mangrove dan mengurangi emisi karbon.
"Yang paling penting, habitat di sekitar mangrove terjaga dengan baik dan sangat mengurangi emisi karbon yang ada dibandingkan hutan-hutan tropis di darat," kata Jokowi.
"Sehingga, sekali lagi, sebagai negara yang memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia kita wajib memelihara ini. Karena apapun ini adalah kekuatan Indonesia," pungkasnya.
