Sebanyak 15 Provinsi Nihil Kasus Kematian COVID-19, Epidemiolog: Risiko Lonjakan Kasus Masih Ada

| 10 Oct 2021 18:30
Sebanyak 15 Provinsi Nihil Kasus Kematian COVID-19, Epidemiolog: Risiko Lonjakan Kasus Masih Ada
Ilustrasi tes Covid-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI)  Iwan Ariawan mengatakan penanganan COVID-19 di Indonesia terus membaik.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, Iwan mengatakan tercatat ada 15 provinsi yang nihil kasus kematian per Sabtu 9 Oktober 2021. Provinsi itu adalah Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Selain itu, penambahan kasus positif COVID-19 beberapa waktu terakhir berkisar di angka seribu-an kasus. Per Sabtu 9 Oktober 2021 kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 1.167.

Sedangkan per Jumat 8 Oktober 2021, kasus positif COVID-19 bertambah 1.384 pasien. Kondisi tersebut pun dinilai membuktikan penanganan COVID-19 di Indonesia sudah baik.

"Kematian nol berarti kasus baru COVID-19 di populasi sudah rendah dan penanganan kasus sudah baik. Saat ini secara umum dapat dikatakan wabah COVID-19 di Indonesia sudah terkendali," tutur Iwan dikutip dari Antara, Minggu (10/10/2021).

Menurut dia, kenaikan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia dapat berdampak pada risiko kenaikan kasus di Tanah Air, jika Indonesia tidak menjaga ketat perbatasan internasional. Dia menilai Indonesia perlu melakukan itu, agar tidak ada kasus COVID-19 dari negara lain yang masuk ke Tanah Air.

"Meskipun wabah COVID-19 di Indonesia sudah terkendali, dimana kurang lebih satu bulan kasus dapat dipertahankan terus rendah, tetapi risiko lonjakan kasus masih ada jika kita tidak berhati-hati," ucap dia menegaskan.

Ia mengingatkan bahwa terkendalinya wabah COVID-19 saat ini, akibat pengendalian mobilitas dan aktivitas penduduk, penerapan protokol kesehatan, peningkatan pelacakan kasus dan kontak erat serta vaksinasi.

Rekomendasi