ERA.id - Juru Bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi buka suara mengenai munculnya Relawan Sahabat Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang mendeklarasikan Luhut untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.
Jodi menegaskan, hingga saat ini Luhut tak berniat nyapres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Luhut juga tidak terlibat dalam deklarasi tersebut.
"Pak Luhut tidak ada niat untuk mencalonkan diri sebagai Presiden dan dari pihak Pak Luhut tidak mengetahui atau terlibat di deklarasi-deklarasi yang dimaksud," ujar Jodi saat dihubungi ERA.id, Senin (11/10/2021).
Jodi mengatakan, bagi Luhut mengabdi untuk negara dan masyarakat tidak harus menjadi presiden. Lagi pula, saat ini Luhut masih fokus menjalankan tugas-tugasnya yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Menurut Pak Luhut mengabdi tidak harus jadi Presiden. Pak Luhut akan tetap fokus menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi," kata Jodi.
Sebelumnya, sekelompok orang yang menamakan Relawan Sahabat Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) baru-baru ini mendeklarasikan Luhut untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Alasannya, Luhut sudah terbukti memiliki rekam jejak yang baik selama menjadi pembantu presiden.
"Dukungan ini dilakukan Sahabat LBP setelah melihat kiprah dan prestasi Menko Marves Luhut selama 7 tahun mendampingi Presiden Jokowi, baik di tengah situasi normal maupun di tengah situasi prihatin, situasi pandemi saat ini," ujar Juru Bicara Sahabat LBP, Sarjan Andesbaya yang dikutip pada Senin (11/10/2021).
Sarjan memastikan, Sahabat LBP akan menggalang dukungan lebih lanjut pascadeklarasi ini. Deklarasi resmi, kata dia, akan dilakukan pada Hari Sumpah Pemuda atau 28 Oktober 2021.
"Pasca-soft launching ini kami akan segera berkonsolidasi untuk menggalang dukungan, terutama kelompok pemuda dan mahasiswa, pedagang kecil, pedang kaki lima dan petani yang telah lama kami advokasi di berbagai daerah. Deklarasi resmi akan lakukan persis pada saat hari sumpah pemuda 28 Oktober mendatang di Jakarta," pungkas Sarjan.