Survei Litbang Kompas: Sejumlah Tokoh PDIP Berpeluang Maju di 2024, Ada Ahok Hingga Gibran, Puan Tak Masuk

| 19 Oct 2021 14:10
Survei Litbang Kompas: Sejumlah Tokoh PDIP Berpeluang Maju di 2024, Ada Ahok Hingga Gibran, Puan Tak Masuk
Ketua DPR Puan Maharani (Dok. DPR RI)

ERA.id - Litbang Kompas merilis survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden Pemilu 2024 mendatang pada Selasa (19/10/2021). Di urutan 10 besar, ada tiga nama tokoh dari PDI Perjuangan, di antaranya yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Dikutip dari Survei Litbang Kompas, Ganjar berhasil bertengger di papan atas dan menempel ketat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya tercatat memiliki elektabilitas 13,9 persen.

Sementara Risma dan Ahok masuk posisi tengah, bersaing dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno.

Elektabilitas Risma tercatat sebesar 4,9 persen lebih rendah dibandingkan Ridwan Kamil 5,1 persen, namun lebih tinggi sedikit. dari Sandiaga Uno 4,6 persen.

Sedangkan elektabilitas Ahok bersaing ketat dengan Sandiaga yaitu sebesar 4,5 persen. Namun, tren elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengalami kenaikan selama setahun terakhir.

Dalam survei Litbang Kompas yang menampilkan 16 tokoh, muncul nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Elektabilitas Gibran versi Litbang Kompas lebih tinggi 0,1 persen di bandingkan Megawati. Masing-masing memiliki elektabilitas 0,3 pesen untuk Gibran dn 0,2 persen untuk Megawati.

Sayangnya, nama Ketua DPR RI Puan Maharani yang digadang-gadang bakal dipilih menjadi capres dari PDIP tak masuk dalam survei Litbang Kompas.

Nama lain seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hingga suami Nia Ramadhani, Anindra Ardiansyah Bakrie justru masuk dalam survei.

Litbang Kompas menggelar survei wawancara tatap muka pada 26 September-9 Oktober 2021. Jumlah responden sebanyak 1200 dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rekomendasi