Tim Editor
ERA.id - Wakil Sekretatis PA 212 Novel Bamukmin mengkiritik penetapan tersangka dan penahanan terhadap Bahar bin Smith terkait kasus ujaran kebencian.
Dia menilai rezim pemerintahan saat ini sangat cepat dan tanggap menangkap ulama.
Novel juga menilai bukannya semakin baik tetapi pemerintah saat ini lupa diri dan mabuk kekuasaan dan terus membuat gaduh.
Dia juga mempertanyakan keputusan itu, sebab Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit telah menginstruksikan restorative justice agar persoalan pelaporan yang berkenaan dengan UU ITE diselesaikan di ruang penyidikan.
"Mau jadi apa negeri ini?" jelas Novel kepada Era.id melalui pesan singkat pada Selasa (4/1/2022).
Terkait dengan penahanan Bahar bin Smith, dia juga meminta agar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) lantaran diduga telah melakukan penistaan agama.
Dia juga mengecam tindakan pemerintah yang melakukan diskriminasi terhadap terduga penistaan agama.
"Terlapor terduga penistaan agama sampai saat ini bebas tanpa proses hukum seperti Sukmawati, Ade Armando , Abu Janda , Guntur Romli , Deni Siregar , Viktor Laiskodat, Imanuel dll," kata Novel.
Dia pun menyebut para terlapor tersebut malah mendapat posisi komisaris.
"Dan dengan begitu Indonesia sudah menjadi surga buat penista agama dan sdh menjadi penghianat Pancasila," pungkas dia.
Sebelumnya, pendakwah kontroversi Bahar bin Smith ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan ujaran kebencian.
Bahar saat ini ditahan di Rutan Polda Jawa Barat.
