ERA.id - Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat, Didik Mukrianto mengatakan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kadernya yang juga merupakan Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Gafur Mas'ud dapat menjadi pelajaran berharga bagi kepala-kepala daerah lainnya.
Para kepala daerah diharapkan menghindar dari tindakan-tindakan korupsi.
Didik mengatakan, penangkapan salah satu kadernya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menjadi pelajaran berharga agar kepala derah lainnya tidak bermain-main dengan uang rakyat.
"Pembelajaran berharga buat para pejabat, para pengguna anggaran dan kita semua, jangan main-main dengan uang rakyat, jangan main-main dengan jabatan dan kewenangan," kata Didik.
Didik menegaskan, Partai Demokrat sangat mendukung upaya KPK dalam memberantas korupsi. Partainya juga tidak mentolerir tindakan koruptif yang dilakukan penjabat daerah, termasuk kader sendiri.
"Secara prinsip kami sangat mendukung sepenuhnya upaya-upaya pemberantasan korupsi. Kami tidak akan pernah mentoleransi tindakan-tindakan koruptif dalam segala bentuk," tegasnya.
Karenanya, Didik mengimbau kepada kepala daerah lainnya, khususnya yang merupakan kader Partai Demokrat untuk menjauhi tindakan korupsi.
"Jauhkan diri dari korupsi karena pemberantasan korupsi tidak akan berhenti. Siapa yang korupsi akan berakhir di bui," tegas Didik.
Untuk diketahui, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan pihaknya menangkap Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Gafur Mas'ud beserta 10 orang lainnya atas kasus dugaan korupsi pada Rabu (12/1).
"KPK melakukan tangkap tangan salah satu bupati di wilayah Kaltim, yaitu Bupati Penajam Paser Utara beserta 10 orang pihak terlibat diamankan tim Kedeputian Bidang Penindakan KPK," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam keterangannya di Jakarta dikutip dari Antara, Kamis (13/1/2022).