ERA.id - Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengingatkan generasi muda untuk meningkatkan keterampilan dan kecakapan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan. Untuk itu, berbagai ajang pelatihan untuk anak muda perlu digelar dengan cakupan luas.
Hal itu disampaikan Pratikno sebagai penggagas kuliah daring Future Skills dalam penutupan ajang itu, yang digelar Pijar Foundation dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM). Uniknya, Pratikno tampil dalam suatu avatar digital di acara itu.
Menurut dia, tantangan masa depan makin kompleks dan diwarnai ketidakpastian. Namun di tengah situasi masa depan yang tak menentu, ia yakin selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan.
"Perkembangan teknologi sangat pesat, terutama Revolusi 4.0 dan teknologi digital, yang memberi tantangan dan celah baru," kata dia.
Ia berharap program Future Skills dan pelatihan anak muda terus berlanjut. "Kita perlu melanjutkan dengan cakupan isu lebih luas dan jangkauan partisipan lebih banyak," ujar mantan Dekan Fisipol UGM dan eks Rektor UGM itu.
Direktur Eksekutif Future Skills, Ageng Sajiwo, menjelaskan bahwa rangkaian acara Future Skills ini membekali para talenta muda agar bisa beradaptasi dan berdaya saing di era disruptif.
"Tujuannya agar para talenta muda menjadi terampil dan mahir menggunakan skill yang dibutuhkan di masa mendatang," kata Ageng dalam keterangannya, Minggu (30/1).
Future Skills telah membuka kelas keempatnya untuk perkuliahan online dan program inkubasi yang berlangsung sejak Agustus 2021.
"Kami menggandeng 45 mitra kolaborator dari beragam bidang seperti industri, komunitas, dan LSM untuk program ini," katanya.
Program ini telah diikuti sekitar 11 ribu peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka dapat memilih mata kuliah yang akan berguna untuk menghadapi masa depan.
Mata kuliah itu antara lain kewirausahaan sosial, kepemimpinan, lingkungan, hingga industri kreatif. Setiap perkuliah diisi oleh narasumber yang berpengalaman dan memiliki ilmu praktis sesuai bidang mereka.
"Untuk mahasiswa peserta pelatihan ini, hasil pembelajaran dapat dikonversi menjadi nilai SKS yang dapat ditransfer kepada universitas masing-masing," kata Ageng.
Untuk memberi gambaran terhadap situasi saat ini dan di masa depan, terutama di bidang industri kreatif, Future Fest menghadirkan pengisi acara spesial yakni berbasis Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan.
Selain avatar Pratikno, teknologi masa depan juga hadir sebagai MC bernama Fumina dan dalam penampilan komedi tunggal atau stand up comedy. "Stand up comedy dengan teknologi AI ini adalah yang pertama di Indonesia," kata Ageng.
Di acara yang dapat diikuti di kanal YouTube Future Skills Indonesia ini, sejumlah mentor dan perwakilan peserta memaparkan pengalaman mereka mengikuti rangkaian proses perkuliahan selama enam bulan.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka, memberikan apresiasi atas program ini karena telah meningkatkan keterampilan generasi muda. "Future Skills merupakan program yang perlu terus didukung. Sebab di masa mendatang, banyak tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan optimis oleh generasi muda," tutur Ferro.
Mengingat kemajuan teknologi semakin cepat berkembang, Ferro berharap Future Skills dapat menjadi referensi terpercaya untuk menjawab tantangan di masa depan.
"Melalui tema yang mengolaborasikan kemajuan teknologi di era disrupsi, program ini akan terus berperan dalam pengembangan sumber daya manusia dan mengoptimalkan sumber daya alam," tuturnya.