ERA.id - Wakil Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai, duet antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merupakan kombinasi ideal. Meski begitu, PKB tetap mendorong Muhaimin sebagai calon presiden.
"Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres," ujar Jazilul kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).
Jazilul mengatakan, secara hitungan untuk mencari koalisi, pasangan Prabowo-Muhaimin sudah memenuhi ambang batas pencalonan predien 20 persen. Gerindra mendapatkan perolehan suara 12,57 persen, sementara PKB 9,69 persen.
"Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres," katanya
Komposisi pasangan Prabowo-Muhaimin juga dinilai cukup ideal mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, tua-muda. Selain itu, kata Jazilul secara pribadi keduanya juga sudah cukup akrab, meskipun berbeda koalisi saat Pilpres 2019 lalu.
Dari sisi politik, kedua tokoh juga merupakan ketua umum parpol sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi ke struktur partai hingga tingkat bawah.
"Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1," kata Jazilul.
Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer, menurut saya komplit lah. Cuma saya pribadi masih berjuang agar Pak Muhaimin menjadi capres, RI 1," kata Jazilul.
"Saya juga tidak menolak beberapa teman yang punya usulan karena pada ujungnya politik harus realistis juga," jelasnya.
Lebih lanjut, meskipun dinilai cocok berpasangan, namun hingga saat ini PKB belum membangun komunikasi lebih jauh membahas pasangan calon presiden dengan Gerindra.
"Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan yang bagus dari publik, ya nggak ada salahnya kalau pasangan ini dimunculkan lebih dulu untuk jalan karena cukup koalisinya," kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Jazilul mengatakan bahwa saat ini masih ada waktu sekitar dua tahun lebih bagi masing-masing calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
"Memang hari ini belum sampai pada momentum untuk memutuskan, siapapun calonnya. Pak Prabowo juga belum momentum memutuskan, Pak Anies juga belum. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat yang muncul tidak ada kendala dari sisi komunikasi," pungkasnya.