Dulu Terdepak dari Istana, Kini Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhanas, Pengaruh Megawati?

| 21 Feb 2022 13:13
Dulu Terdepak dari Istana, Kini Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhanas, Pengaruh Megawati?
Andi Widjajanto (Antara)

ERA.id - Masih ingat Andi Widjajanto? Pria kelahiran September 1971 itu, pernah menjabat sebagai Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan saat Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) masih bergandengan di periode pertama.

Belakangan, putra dari politisi senior PDIP Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei itu, terlempar dari istana. Isu pun berembus, bahwa PDIP dan Jokowi terlibat 'perang dingin'. Kini siapa sangka, Andi kembali dapat jabatan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Gubernur Lemhanas.

Saat dilantik, Andi mengaku kalau ia mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo. Tak lupa, ia menyebut nama Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.

"Arahan dari Bapak Presiden adalah melakukan penguatan transformasi Lemhanas sehingga sesuai tantangan geopolitik abad ke-21; sehingga Lemhanas bisa menjalankan fungsinya," kata Andi yang dilantik di Istana Negara Jakarta, Senin (21/2/2022)..

Andi diketahui menggantikan Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia di Filipina.

"Sebagai lembaga pendidikan untuk mencetak kepemimpinan nasional serta menjadi dapur kajian strategis bagi Presiden untuk isu-isu lokal, regional dan global serta Lemhanas menjalankan fungsinya untuk melakukan pemantapan nilai-nilai kebangsaan," tambahnya.

Andi mengatakan, dirinya dititipi pesan oleh Megawati yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasai Nasional (BRIN).

"Sebelum saya menjabat, saya juga mendapat arahan dari Presiden ke-5, Ketua Dewan Pengarah BPIP, Ketua Dewan Pengarah BRIN, Ibu Megawati Soekarnoputri agar menjalankan amanat sebagai Gubernur Lemhanas ini dengan tetap berpegang kepada ideologi Pancasila 1 Juni," jelasnya.

Megawati juga berpesan agar Andi agar dapat menampung gagasan-gagasan besar Bung Karno.

"Bersama pemikiran strategis tokoh-tokoh bangsa, sebagai pijakan Lemhanas untuk bergerak ke depa, dan akhirnya merancang proyeksi geopolitik Indonesia raya menuju Indonesia 2045, yang disegani di tataran regional dan global," ungkapnya.

Andi berharap dengan berbagai perangkat yang ada di Lemhanas, dia dapat berusaha secepatnya agar tugas-tugas tersebut bisa segera terealisasi.

"Yang terpenting melakukan aktualisasi, sehingga Lemhanas sebagai lembaga kajian strategis mampu semakin relevan dengan perkembangan terkini, sebagai lembaga kajian strategis juga bisa menyerap kaidah-kaidah metodologi ilmu pengetahuan baru, misalnya kita mendapatkan tantangan pengembangan metodologi big data. Itu yang menjadi salah satu tantangan untuk dikembangkan," ujar Andi, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet pada 2014-2015.

Untuk diketahui, Andi Widjajanto pernah menempuh pendidikan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia (UI) pada 1996 dan menjadi pengajar tetap di kampus tersebut.

Dia juga memperoleh gelar sarjana di School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London dan mendapatkan gelar Master of Science (M.Sc) dari London School of Economics and Political Science (LSE) dan Industrial College of Armed Forces di Washington D.C Amerika Serikat.

Selanjutnya, dia kini sedang mengejar gelar doktor di bidang hubungan internasional di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.

Rekomendasi