ERA.id - Kesetjenan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menganggaran Rp4,5 miliar untuk pengecatan dan waterproofing ulang atap Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Hal ini bagian dari upaya revitalisasi gedung parlemen.
Alasan pengecatan ulang atap Gedung Kura-Kura lantaran banyak bagian yang sudah rusak, retak, hingga berjamur.
Rabu (18/5/2022), ERA.id bersama sejumlah awak media lainnya pun berkesempatan mengecek langsung kondisi atap Gedung Kura-Kura yang diklaim sudah memprihatinkan.
Bersama Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar, awalnya awak media diajak masuk Ruang Paripurna yang biasa digunakan untuk sidang tahunan dan pidato kenegaran oleh Presiden.
"Di sini ada beberapa yang bisa dilihat titik-titik kerusakannya," kata Indra.
Dia lantas menunjuk sejumlah titik di langit-langit Ruang Paripurna yang sudah mengelupas dan rontok. Di titik lainnya terlihat bekas rembesan air.
Dari dalam, peninjauan dilanjutkan ke area belakang untuk melihat langsung kondisi atap gedung yang akan dicat ulang.
Bermodalkan tangga besi yang sudah berkarat dan seutas tali tambang, Indra dan awak media menaiki atas Gedung Kura-Kura.
Indra yang ditemani sejumlah teknisi menunjukan kerusakan d yang terjadi di atas atap Gedung Kura-Kura yang diperkirakan seluas 5.208 meter.
Dari pantauan, memang terlihat ada beberapa bagian yang sudah mengelupas, robek, bergelembung dan retak. Menurut Indra, gelembung-gelembung di atas atap ini menyebabkan kebocoran.
"Kalau tadi ada kebocoran yang sudah kita lihat di bawah, itu sebenarnya sumbernnya sama dari atas," kata Indra.
Karena jumlahnya yang cukup banyak, maka DPR RI memutuskan untuk merevitalisasi seluruh atap Gedung Kura-Kura. Lagipula, terakhir kali atap gedung yang menjadi ikon "rumah rakyat" itu terakhir diperbaiki pada tahun 2015.
"Makanya tetap dilakukan waterproofing di seluruh atap," kata Indra.
Ditargetkan Selesai Sidang Tahunan pada Agustus 2022
Proses revitaslisasi ini ditargetkan selesai sebelum sidang tahunan dan pidato kenegaraan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2022 mendatang.
"Sebelum (sidang tahunan) Agustus sudah selesai," kata Indra.
Sementara saat ini proses lelang untuk proyek revitalisasi atap Gedung Kura-Kura masih berlangsung. Setelah selesai, dipastikan pengerjaannya akan dikebut sehingga bisa selesai tepat waktu.
"Mekanisme atau pelelanganya masih berlangsung. Setelah selesai kita berharap tentu dia bisa bekerja pada tahap pengupasan itu 24 jam ya pengerjaannya," ucap Indra.
Untuk diketahui, dari informasi yang tertera di situs LPSE DPR, Selasa (17/5). Disebutkan, paket tersebut memiliki kode tender 735087 dengan nama tender 'Pengecatan Dome Gedung Nusantara DPR RI'.
"Nilai pagu paket Rp4.560.000.000. Nilai HPS (harga perkiraan sendiri) paket Rp4.501.240.786," tulis rincian anggaran dari situs LPSE DPR.
Jumlah peserta tender yang tercatat ada 19 peserta. Jika berjalan lancar, maka pengumuman pemenang tender akan disampaikan pada 30 Mei 2022.