Sekjen Gerindra Singgung Pemimpin Lupa Partai yang Membesarkannya, Ketua Harian: Tidak Perlu Dibesar-besarkan

| 27 Jun 2022 15:51
Sekjen Gerindra Singgung Pemimpin Lupa Partai yang Membesarkannya, Ketua Harian: Tidak Perlu Dibesar-besarkan
Sufmi Dasco (Dok. Istimewa)

ERA.id - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta publik tak perlu membesar-besarkan pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, terkait seorang pemimpin yang lupa pada partai politik yang membesarkannya.

"Saya pikir itu tidak perlu dibesar-besarkan, tetep menjadi acuan berpolitik yang santun dan bijak bagi kita semua," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Dasco menilai, ucapan Muzani hanya sebatas perumpamaan menyikapi dinamika perpolitikan di Indonesian saat ini.

"Saya pikir yang dinyatakan pak Muzani itu kan secara umum, perumpamaan-perumpamaan yang ada, dalam menyikapi dinamika politik di Indonesia," kata Dasco.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tiba-tiba menyinggung akhlak seorang pemimpin yang kerap melupakan partai politik yang membesarkannya.

Hal itu disampaikan Muzani saat menghadiri acara wisuda Pondok Pesantren Riyadhussalam pimpinan KH Abdul Wahid, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu (25/6).

Muzani mengatakan, dalam adab politik di Indonesia jarang sekali para pemimpin kita menyampaikan terimakasih kepada orang-orang yang telah membesarkannya, apalagi berterimakasih kepada partai yang telah mengangkat nama harumnya.

Ia menambahkan justru yang ada dia bersebrangan dan bersaing dengan orang yang membesarkannya demi suatu jabatan. Menurutnya, tradisi politik seperti ini bukan menunjukkan suatu adab dan akhklak yang baik.

"Di Indonesia, jarang sekali politik kita yang menunjukkan berterimakasih terhadap orang yang telah membesarkannya. Dalam tradisi politik kita, terimakasih adalah suatu yang langka, jarang dijumpai sepertinya ini menjadi suatu hal yang mahal. Orang yang dibersarkan partai, justru bersaing dengan partai yang membesarkannya, bersaing demi jabatan-jabatan. Adab politik kita telah dijauhi oleh pelaku politik kita," ujar Muzani.

Rekomendasi