ERA.id - Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto menyatakan pihaknya komitmen menuntaskan kasus penipuan Investasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, salah satu strategi yang dilakukan memproses perkara secara parsial, meminta para investor yang menjadi korban melapor.
"Saya minta bantuan kepada rekan-rekan media untuk menginformasikan kepada masyarakat yang menjadi investor Indosurya yang belum melapor, silakan melapor kepada Bareskrim Polri dan kami akan melakukan penanganan secara parsial. Artinya satu laporan polisi akan kami tangani sendiri sendiri," kata Agus di Jakarta, Selasa (29/6/2022) dikutip dari Antara.
Agus menjelaskan, pihaknya hingga saat ini tetap mengupayakan proses hukum agar para tersangka yang dikeluarkan demi hukum karena masa tahanan 120 hari sudah habis, dapat ditahan lagi dengan membuka penyidikan baru lewat laporan polisi (LP) lain yang dilaporkan oleh korban.
Menurutnya, hal itu dapat dilakukan mengingat waktu dan tempat (locus dan tempus) kejadian perkara berbeda. Sehingga klasifikasi kasus yang diusut dengan terlapor yang sama berbeda (Ne Bis In Idem).
"Kami akan tangani parsial, yang penting kami tunjukkan keseriusan kami bahwa kami serius, jadi nanti kalau ini tidak P-21 juga akan kami tahan dengan LP berikutnya, tidak lanjut P-21 lagi, kami akan tahan dengan LP yang selanjutnya," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Advokat Alvin Lim selaku ketua pengurus LQ Indonesia Lawfirm dan kuasa hukum ratusan korban Indosurya memberikan apresiasi atas komitmen Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
"Ini sebuah breakthrough dari Bareskrim Polri, saya selaku kuasa hukum mewakili para korban mengucapkan terima kasih kepada komitmen Kabareskrim. Memang Jenderal Polisi tidak boleh kalah sama penjahat kerah putih apalagi yang gemplang 36 Triliun dan merugikan 14.600 korban. Sudah benar langkah Kabareskrim untuk terus menahan sehingga mempersempit ruang kemungkinan Oknum Indosurya apabila ingin bermain dengan jaksa dan mempersulit P21 maka tersangka akan makim dirugikan. Bravo Polri," jelas dia.
Li salah satu Korban Indosurya juga mengapresiasi langkah Mabes Polri
"Pas denger Henry Surya bebas, saya sedih dan kecewa berat, merasa bahwa keadilan mati di Indonesia. Namun, mendengar pers release Kabareskrim kemaren, saya puas dan acungkan jempol untuk kabareskrim. POLRI masih bisa dibanggakan, harap pak Kabareskrim jalankan janjinya. Kami menanti gebrakan Mabes," kata dia.
Sebelumnya, Selasa kemarin, ribuan korban dan elemen masyarakat memenuhi Mabes dan Kejagung dalam aksi unjuk rasa. Para korban Investasi bodong, di dukung oleh Banser NU, Ormas LMP, Pendekar Banten, wartawan serta mahasiswa dan para lawyer terjun langsung dan meminta penjelasan Mabes dan Kejagung.
Advokat Alvin Lim, menyampaikan kekecewaan atas modus P19 Mati, apalagi atas petunjuk no 90 dalam berkas Henry Surya, Jaksa memberikan petunjuk agar Penyidik memeriksa semua saksi korban di seluruh Indonesia.
Hal ini dipandang mustahil, selain SDM, dan waktu, tentunya akan menguras ratusan milyar dana APBN untuk 1 kasus ini.
Alvin Lim dari LQ Indonesia Lawfirm berkomitmen akan membongkar praktek-praktek kotor oknum jaksa dalam bermain kasus agar masyarakat bisa waspada. Masyarakat banyak mengeluh atas oknum kejaksaan yang bermain kasus seperti layaknya Pinangki. "Masih ada jaksa Pinangki-pinangki lain yang bekerja di kejaksaan sehingga kasus bisa diperjual belikan, dan ini harus diberantas"
Alvin Lim meminta agar para korban oknum jaksa tidak ragu melapor ke LQ Indonesia Lawfirm membawa bukti dan kasus mereka agar bisa dibantu oleh rekanan LQ.
"Kami bisa di hubungi di 0818-0489-0999 kantor Jakarta dan di 0818-0454-4489 cabang Surabaya. Jangan ragu, jika anda takut maka hidup dan bisnis anda menjadi ajang jual beli oknum jaksa. LQ masih bisa membantu memerangi dan membongkar borok oknum jaksa di Pengadilan. Dalam permainan kasus, biasanya ada syarat formiil atau acara pidana yang sering dilanggar sehingga ada celah atau kesempatan menang atau bebas di persidangan."
LQ Indonesia Lawfirm dalam sidang di 2019 membebaskan para terdakwa Judi Online di PN Jakarta Utara, dan membongkar BAP palsu dan modus Jaksa yang menyidangkan sehingga ke 4 terdakwa judi online di Vonis lepas.