ERA.id - Sebanyak 78 persen responden survei terbaru Indikator Politik setuju dengan langkah pemerintah Indonesia yang mengundang Rusia dan Ukraina ke acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November 2022.
Jumlah responden yang setuju Indonesia mengundang Rusia dan Ukraina ke G20 sebanyak 71,6 persen dan yang sangat setuju sebanyak 6,4 persen. Sementara yang kurang setuju 12 persen dan yang tidak setuju sama sekali sebanyak 5,1 persen.
"Masyarakat secara umum setuju jika Rusia sekaligus Ukraina diundang. Masyarakat kita sukanya yang tengah-tengah saja, jadi ada total 78 persen masyarakat yang setuju," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Senin (11/7/2022).
Menurut Burhanuddin, cara pemerintah Indonesia yang mengundang Rusia dan Ukraina ke agenda G20 untuk meredam kemarahan negara-negara barat dinilai cukup disetujui oleh masyarakat di Tanah Air,
"Kan ketika pemerintah kita Rusia diundang ada pertentengan. Kemudian Ukraina pun, meskipun bukan anggota KTT G20 juga diundang untuk menetralisir kemarahan negara-negara barat. Dan cara itu di-approve oleh masyarakat kita," papar Burhanuddin.
Adapun dalam survei Indikator, jumlah responden yang setuju dengan cara pemerintah mengundang Rusia dan Ukraina ke agenda G20 sebanyak 67,9 persen. Sementara yang menjawab sangat setuju sebanyak 7,9 persen.
Burhanuddin mengatakan, sikap netral pemerintah Indonesia terhadap konflik Rusia dan Ukraina juga cukup diapresiasi oleh masyarkat.
"Soal bagaimana presiden dan Kementerian Luar Negeri memandang Rusia dan Ukraina sebagai sahabat dekat, jadi tidak ingin tampil memihak salah satunya, dan ternyata kebijakan juga di approve masyarakat secara umum," ucapnya.
Survei Indikator Politik digelar pada 16-24 Juni 2022. Jumlah sampel dipilih sebanyak 1.200 responden dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.