ERA.id - Kirab Malam 1 Suro yang dijadwalkan pada Jumat (29/7/2022) malam tetap akan dilengkapi dengan kerbau keturunan Kyai Slamet. Rencananya akan ada lima kerbau yang dikeluarkan untuk prosesi upacara adat malam pergantian tahun Jawa tersebut.
Sebelumnya, satu kerbau keturunan Kyai Slamet mati akibat terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PKM). Pasca dilakukan pemeriksaan, dari 17 kerbau keturunan Kyai Slamet, sebanyak 11 kerbau terpapar.
Sementara lima kerbau yang saat ini dianggap paling sehat, tengah menjalani isolasi di kompleks Magangan. Kelima kerbau ini telah menjalani isolasi selama dua hari dan dipisahkan dari kerbau lainnya untuk persiapan Kirab Malam Satu Suro.
Hal ini disampaikan oleh Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo saat ditemui di Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (28/7/2022). Kelima kerbau ini terpapar PMK, namun kelima ekor ini telah menjalani pengobatan dan mendapatkan vaksinasi.
"Lima kerbau ini paling sehat. Mereka terus dipantau oleh tim kesehatan. Untuk persiapan kirab, nanti kerbau mana yang paling siap, maka yang layak ikut kirab," katanya.
Tahun ini merupakan tahun pertama Kirab Malam Satu Suro dengan pelonggaran pasca munculnya pandemi Covid-19. Tidak ada pengetatan bagi masyarakat selama kirab.
"Selama dua tahun Kirab Malam Satu Suro hanya melibatkan 200-400 orang saja. Tahun ini Satgas Covid-19 memperbolehkan kita mengkirab Mahesa Kyai Slamet Kembali," katanya.
Kirab akan dilaksanakan mulai pukul 23.00 WIB. Prosesi pergantian tahun baru Jawa ini dilakukan dengan lima tahapan. Tahap pertama yakni doa bersama, kirab, meditasi, salat hajat hingga salat subuh.
"Prosesinya dari malam hari hingga subuh," katanya.
Untuk rutenya, kerbau akan dikirab mulai dari Kori Kamandungan - Supit Urang - Gladag - Jalan Mayor Sunaryo - Kapten Mulyadi - Veteran - Yos Sudarso - Slamet Riyadi kembali ke keraton.
Terkait dengan tokoh yang hadir dalam Kirab Malam Satu Suro ini, Dipokusumo enggan menjelaskan lebih jauh. Ia hanya mengatakan para pemangku kebijakan di Solo akan hadir dalam upacara adat ini.
"Kalau tokoh-tokoh yang hadir, nanti mersani (silahkan melihat) sendiri," ucapnya.