ERA.id - Jurnalisme warga atau sering kita dengar sebagai citizen journalism adalah sebuah kegiatan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat secara aktif dalam kegiatan melakukan pengumpulan, pelaporan, analisis, dan penyampaian informasi serta berita.
Masyarakat tidak hanya menjadi konsumen media, tapi juga terlibat secara aktif untuk ikut melaporkan apa yang terjadi di sekitanya. Masyarakat juga bisa terlibat secara langsung dalam pengambilan data berupa foto dan tulisan untuk dikirimkan ke media massa.
Keterlibatan tersebut meliputi mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau sekadar memilih informasi yang ingin dibaca. Karena hal tersebut, dikatakan bahwa jurnalisme warga tidak hanya memberi tempat, tapi juga menyarankan dan mendorong pembaca untuk terlibat.
Pengertian Jurnalisme Warga
Dikutip Era dari Encyclopaedia Britannica, jurnalisme warga merupakan kegiatan atau praktik jurnalisme yang dilakukan oleh orang-orang yang bukan jurnalis profesional. Kegiatan terkait praktik jurnalisme antara lain berupa pencarian, pengumpulan, serta penyusunan fakta untuk menjadi informasi atau berita yang dibuat dengan gaya penulisan dan penyampaiannya sendiri.
Dikutip dari buku Public Service (Tinjauan Teoretis dan Isu-isu Strategis Pelayanan Publik) (2018) karya M. Chazienul Ulum, jurnalisme warga melibatkan warga atau masyarakat dalam mengabarkan atau melaporkan peristiwa.
Umumnya, media yang digunakan dalam kegiatan jurnalisme warga adalah web, blog, dan media sosial yang dirancang oleh individu atau kelompok. Demi memudahkan proses penyebaran informasi terkait jurnalisme warga, masyarakat bisa mention ke Era.id Speak Up.
Jurnalisme warga lebih fokus kepada penyebaran informasi yang berhubungan dengan isu kepentingan publik (public interest issue). Konten yang dibuat merupakan konten yang penting untuk disampaikan serta punya daya tarik publik.
Menurut Dodot Sapto Adi dari Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Merdeka Malang dalam Jurnalisme Publik & Jurnalisme Warga serta Perannya dalam Meningkatkan Partisipasi Warga dalam Proses Demokrasi, jurnalisme warga adalah objek sekaligus subjek berita.
“Dalam citizen journalism, masyarakat menjadi objek sekaligus subjek berita. Mereka dapat menjadi penulis dan sekaligus mempublikasikannya. Inilah yang menempatkan setiap manusia menjadi subjek aktif dalam kehidupan sosial. Inilah era yang memungkinkan potensi setiap orang yang berasal dari golongan biasa-biasa saja bisa memiliki andil luar biasa bagi orang lain. Meskipun, satu sama lain tidak saling mengenal secara fisik.”
Bentuk Aktivitas Jurnalisme Warga
Dilansir kompas, jurnalisme warga tidak terikat oleh profesi tertentu. Oleh sebab itu, jurnalisme warga menghadirkan independensi, akurasi, reliabilitas, dan relevansi informasi.
Selain itu, era digital telah mengantarkan masyarakat ke babak baru dalam dunia pemberitaan. Dengan gawai yang selalu ada di tangan, suatu informasi bisa dengan cepat tersebar dan diserap masyarakat, termasuk yang disampaikan oleh masyarakat itu sendiri.
Menurut Barlow dalam Journalism Today (2019) karya Andi Fachruddin, terdapat lima bentuk aktivitas jurnalisme warga.
a. Partisipasi audiens berupa penulisan serta pengunggahan tanggapan untuk mengomentari berita, blog pribadi, foto dan video yang diambil menggunakan kamera gawai, atau berita lokal yang ditulis oleh pengguna komunitas.
b. Informasi dan berita yang dihasilkan oleh jurnalisme warga bersifat independen dan ditulis di situs web.
c. Partisipasi terhadap berita situs berupa komentar pembaca terhadap berita yang diunggah atau disiarkan oleh suatu media.
d. Tulisan yang diunggah ringan, seperti dalam milis dan surel. Maksudnya, informasi atau berita jurnalisme warga disampaikan dalam bentuk tulisan ringan.
e. Menggunakan video situs pemancar dalam penyebaran informasi.
Itulah beberapa informasi mengenai jurnalisme warga atau citizen journalism. Melalui hal ini, masyarakat tidak hanya menjadi pihak yang menerima sodoran informasi, tetapi juga menyodorkannya kepada masyarakat lain.