ERA.id - Dalam beberapa waktu terakhir profil I Wayan Koster, Gubernur Bali, menarik perhatian masyarakat. Hal tersebut lantaran Wayan menolak kehadiran timnas sepak bola Israel dalam Piala Dunia U-20 yang salah satu lokasi pertandingannya ada di Bali.
Akibat penolakan ini, FIFA membatalkan drawing yang sedianya dilaksanakan pada 31 Maret 2023 di Bali. Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, dalam konferensi pers di GBK Arena pada Minggu, 26 Maret 2023.
"Memang kami belum dapat surat resmi dari FIFA. Tapi pesannya jelas bahwa dibatalkan. Ini kami maklumi karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak kedatangan Israel. Sehingga drawing tidak mungkin dilakukan tanpa keikutsertaan seluruh peserta," terang Arya, dikutip Era.id.
Profil I Wayan Koster
I Wayan Koster lahir di Desa Sembiran, Kabupaten Bululeleng, Provinsi Bali. Dia adalah gubernur Bali periode 2018—2023. Sebelumnya, dia dikenal sebagai salah satu politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan belasan tahun duduk di kursi parlemen alias menjadi anggota DPR RI.
Wayan Koster beragam Hindu. Istrinya bernama Ni Luh Putu Putri Suastini. Keduanya dianugerahi dua orang anak, yaitu Ni Putu Dhita Pertiwi dan Ni Made Wibhuti Bhawani.
Sebelum terjun ke dunia politik, pria kelahiran 20 Oktober 1962 ini juga sempat menjadi bagian dari dunia pendidikan, yaitu menjadi peneliti dan dosen di beberapa universitas. Pada tahun 1988—1994 Wayan menjadi tenaga peneliti Balitbang Depdikbud. Selain itu, sejak 1992 hingga 2004, Wayan berstatus sebagai dosen tidak tetap di STIE Perbanas Jakarta, UPH Tangerang, Universitas Tarumanegara, Universitas Negeri Jakarta.
Wayan Koster bergeralar doktor. Gelar tersebut dia dapatkan dari Universitas Negeri Jakarta. Gelar masternya dari STIE International Golden Institute Jakarta. Sementara, gelar sarjana dia dapatkan dari Institut Teknologi Bandung.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, I Wayan Koster telah lama menjadi anggota DPR. Hal tersebut berlangsung selama tiga periode, yaitu 2004—2009, 2009—2014, dan 2014—2019.
Sepak terjang politik Wayan dimulai dengan berkabung menjadi kader PDI-P, yaitu setelah dirinya beberapa tahun hidup d dunia penelitian dan pendidikan. Pada 2003—2004 dia menjadi staf ahli Kelompok Fraksi (POKSI II F) PDI-P.
Belum lama terjun ke dunia politik praktis, Wayan terpilih menjadi anggota DPR RI dengan daerah pemilihan (dapil) Bali pada 2004. Hal tersebut rupanya berlanjut di dua periode pemilihan selanjutnya.
Selama tiga periode berstatus sebagai wakil rakyat di Senayan, Wayan berada di Komisi X DPR RI bidang pendidikan, pemuda dan olahraga, pariwisata, serta kesenian dan budaya. Pada 2018, dia mundur dari jabatannya untuk maju di pemilihan gubernur Bali.
Ketika itu, dia berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati. Cukup banyak partai yang mendukung keduanya, yaitu PDI-P, Hanura, PAN, PKB, PPP, dan PKPI. Hasilnya, Wayan dan Tjok Okta mengantongi suara sebesar 57,68 persen. Itulah profil I Wayan Koster yang tahun ini menjadi tahun terakhirnya duduk di kursi gubernur Bali periode 2018—2023.