ERA.id - Profil Rycko Amelza Dahniel mendadak menarik perhatian masyakarat. Dia adalah sosok yang menggantikan Komjen Boy Rafli Amar di kursi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Seperti telah diketahui, Boy Rafli memasuki masa pensiun. Oleh sebab itu, posisinya akan diisi oleh petugas lain. Pelantikan Rycko akan dilakukan sore nanti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.
Profil Rycko Amelza Dahniel
Sebelum mendapatkan mandat untuk menjadi Kepala BNPT, jabatan Komjen Rycko Amelza Dahniel adalah Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri. Belum lama ini Rycko dirotasi menjadi Pati Densus 88 Antiteror Polri.
Rycko lahir pada 16 Agustus 1966 di Bogor, Jawa Barat. Istrinya bernama Yudaningrum. Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak, satu laki-laki dan dua perempuan. Anak sulung Rycko, Muhammad Yudisthira Rycko, diketahui juga menjadi polisi seperti ayahnya.
Rycko merupakan lulusan terbaik Akpol 1988. Pendidikannya tidak berhenti di sana. Dia mendapatkan gelar magister (S-2) dari Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia.
Selain itu, dia memperoleh gelar doktoral (S-3) di Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia kemudian diangkat menjadi Guru Besar dengan gelar profesor bidang ilmu Kajian Ilmu Kepolisian di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Karier Rycko Amelza Dahniel
Di bidang kepolisian, Rycko punya pengalaman yang mumpuni sebagai reserse dan pemburu teroris. Dikutip Era.id dari Misi Walet Hitam 09.11.05-15.45: Menguak Misteri Teroris Dr. Azhari, Tito Karnavian, Petrus Golose, dan Rycko Amelza Dahniel merupakan beberapa orang yang berhasil membongkar kasus teror Bom Bali II yang mengguncang Jimbaran, Bali pada 1 Oktober 2005.
“Dalam pengusutan kasus Bom Bali II, Gories Mere mempercayakan AKBP Tito Karnavian sebagai manajer olah TKP, dibantu AKBP Petrus Golose dan AKBP Rycko A. Dahniel,” ungkap buku itu.
Setelah melumpuhkan kelompok teroris Dr. Azhari di Kota Batu, Jawa Timur pada November 2005, Rycko mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Ketika itu dia tergabung dalam tim Bareskrim.
Rycko diganjar penghargaan dari Kapolri, Jenderal Pol. Sutanto. Hal tersebut dia dapatkan bersama rekan-rekannya, seperti Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Idham Azis, dan lainnya.
Kariernya di Polri juga terbilang baik. Dia pernah menjadi Kapolda Sumatra Utara dan Jawa Tengah. Dia juga pernah beberapa tahun menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Untuk informasi lebih lengkap mengenai jabatan yang pernah diduduki, simak rincian berikut.
- Pama Polda Metro Jaya Lulusan Akpol Tahun 1988 (Pola 3-1) (1989)
- Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat (1989)
- Kanit Serse Jatanras Polrestro Jakarta Pusat (1990)
- Danton Tar Akpol Semarang (1992)
- Kaset Ops Puskodal Ops Polres Metro Jakarta Pusat (1995)
- Ps Kasat Serse Polres Metro Jakarta Selatan (1996)
- Kanit Moneter Sat Serse Ek Dit Serse Polda Metro Jaya (2000)
- Waka Sat Serse Ek Dit Serse Polda Metro Jaya (2001)
- Pamen Sespim Dediklat Polri (2002)
- Kasat II Dit Reskrim Polda Sumut (2002)
- Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri (2005)
- Kapolresta Sukabumi (2005)
- Kanit I Dit II/Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri (2006)
- Kapolres Metro Jakarta Utara (2008)
- Pamen SDE SDM Polri (Diarahkan sebagai ADC Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) (2009)
- Kabagjianpolmas Bid PPITK STIK Lemdikpol (2012)
- Wakapolda Jabar (2013)
- Gubernur PTIK/Kepala STIK Lemdikpol (2014)
- Kapolda Sumut (2016)
- Gubernur Akpol (2017)
- Kapolda Jateng (2019)
- Kabaintelkam Polri (2020)
- Kalemdiklat Polri (2021)