Mengenal Profil Mulya Lubis, Pengacara Senior yang Gabung TPN Ganjar-Mahfud

| 26 Oct 2023 14:15
Mengenal Profil Mulya Lubis, Pengacara Senior yang Gabung TPN Ganjar-Mahfud
Todung Mulya Lubis (Antaranews)

ERA.id - Profil Todung Mukya Lubis menarik perhatian. Pengacara senior ini dinyatakan bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Informasi ini disampaikan oleh Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Dia mengatakan, Todung duduk di kursi Deputi Hukum.

"Todung Mulya Lubis bergabung bersama kami sebagai Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud," ungkap Arsjad di Gedung High End, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Mengenal Profi Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis lahir tanggal 4 Juli 1949 di Tapanulis Selatan. Dia adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1974. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan di Law School, University of California at Berkeley, AS untuk mendaptkan gelar Master of Law (lulus tahun 1978).

Gelar Master of Law juga dia dapatkan setalah kuliah di Harvard Law School, AS, lulus tahun 1980. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan di jenjang S-3. Todung mendapatkan gelar Doctor of Juridical Science dari University of California at Berkeley, AS pada 1990.

Todung Mulya Lubis (Antaranews)

Masa kecil sampai remaja dia habiskan di Pulau Sumatra. Namun, kota tempatnya menuntut ilmu berganti-ganti. Dia menamatkan sekolah dasar di Jambi, sekolah menengah pertama di Pekanbaru, dan sekolah menengah atas di Medan.

Selesai dari SMA, Todung mulai tertarik dengan dunia hukum. Dia pun melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1 dengan pergi ke Jakarta (Universitas Indonesia).

Masa muda Todung penuh semangat. Saat menjadi mahasiswa, dia adalah aktivis. Perjuangan pertamanya bersama teman-teman aktivis adalah memprotes pembangunan Taman Mini Indonesia. Dia menilai, peningkatan taraf hidup guru dan pelayanan publik yang baik adalah hal yang lebih mendesak dibandingkan pembangunan taman itu.

Pada 1974, sebelum masa kuliah di UI berakhir, Todung magang di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai direktur bidang nonlitigasi. Todung mendirikan divisi hak-hak asasi manusia di LBH.

Tahun 1979, LBH menerbitkan laporan tentang keadaan hak-hak asasi manusia di Indonesia. Ini adalah yang pertama kali dilakukan dan menjadi asal-mula laporan serupa yang diterbitkan secara rutin hingga saat ini. Setelah menyelesaikan kuliah S-1, dia melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Pada 1991 Todung mendirikan the Law Office of Mulya Lubis and Partners. Perusahaan itu sekarang lebih dikenal sebagai Lubis Santosa and Maulana Law Offices. Melalui lembaga tersebut, Todung terlibat dalam banyak praktik korporasi dan komersial serta penyelesaian sengketa karya perusahaan.

Dia juga pernah tercantum dalam Pengacara Bisnis sebagai pengacara terkemuka dalam penyelesaian sengketa di Indonesia (The International Who’s Who of Business Lawyers as a leading lawyer in dispute resolution in Indonesia). Dia juga dipilih sebagai individu terkemuka yang punya pengaruh besar dalam penyelesaian sengketa di Indonesia oleh The Asia Pacific Legal, edisi 500 – 2006/2007.

Itulah berbagai capaian dan profil Todung Mulya Lubis. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, ikuti terus berita terbaru Era.id.

Rekomendasi