Alasan PKS Ingin Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota Dijelaskan pada Rakernas

ERA.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan sikap penolakannya terhadap wacana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Lantas apa alasan PKS ingin Jakarta tetap jadi ibu kota?

Sebelumnya diketahui jika Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, secara tegas mengemukakan pandangannya terkait isu ini saat hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS yang digelar di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat.

Pernyataan Syaikhu mencerminkan posisi PKS yang turut memperjuangkan Jakarta tetap sebagai pusat pemerintahan. Artikel ini akan mengupas lebih lanjut mengenai 3 argumen PKS yang melandasi sikap tersebut.

3 Alasan PKS Ingin Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota

1. Aspek Sejarah

Menurut Ahmad Syaikhu, alasan pertama untuk menjadikan Jakarta tetap sebagai ibu kota negara adalah pertimbangan sejarah.

Syaikhumenekankan bahwa peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 terjadi di Jakarta.

Selain itu, Syaikhu juga menambahkan bahwa sebelum pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara, aspek sejarah harus menjadi pertimbangan utama. Bagi Syaikhu, nilai-nilai historis yang dimiliki oleh Jakarta, seperti Sumpah Pemuda dan peristiwa bersejarah lainnya, tidak dapat diabaikan.

2. Segi Pembangunan

Dari perspektif pembangunan, PKS menilai bahwa pencapaian pemerataan pembangunan sebaiknya dilakukan tidak dengan memindahkan Ibu Kota, melainkan dengan mendirikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan keunggulan daya saing masing-masing wilayah.

Menurut PKS, strategi ini melibatkan transformasi kota-kota menengah menjadi kota besar dan kota-kota kecil menjadi kota-kota menengah. Lebih lanjut, pembangunan desa yang maju dianggap sebagai pilar penting dalam mendukung kemajuan pembangunan kota.

3. Menjaga Ekologi Kalimantan

Dalam konteks keberlanjutan, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyatakan bahwa PKS menekankan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan menjaga ekologi untuk keberlanjutan generasi penerus bangsa.

Pulau Kalimantan, yang dianggap sebagai paru-paru dunia, dipandang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau.

Oleh karena itu, Syaikhu menegaskan bahwa Pulau Kalimantan harus diangkat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau, yang didefinisikan sebagai model ekonomi yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang memprioritaskan keragaman hayati dan kelestarian lingkungan hidup.

Syaikhu menambahkan bahwa konsep "green economy" dan "green jobs" dianggap sebagai masa depan Indonesia, dengan Kalimantan diharapkan menjadi motor utama dan pusat pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.

Penolakan PKS Mewakili Aspirasi Rakyat?

Sebelumnya, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, telah mengungkapkan penolakan PKS terhadap pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) sejak awal. Sikap penolakan ini dipengaruhi oleh tanggapan terhadap aspirasi yang dinyatakan oleh kalangan akademisi dan mayoritas suara masyarakat.

Dalam keterangannya, Syaikhu menjelaskan bahwa sikap PKS ditentukan setelah mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, pakar, akademisi, aktivis lingkungan hidup, dan mayoritas suara publik.

Sebagai hasilnya, PKS memutuskan untuk menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) IKN dengan pandangan bahwa Jakarta masih pantas mempertahankan statusnya sebagai Ibu Kota Negara.

Selain merespons aspirasi akademisi dan suara masyarakat, PKS juga mempertimbangkan tiga alasan utama yang mendukung pandangan mereka agar Jakarta tetap menjadi Ibu Kota Negara. Alasan tersebut melibatkan perspektif historis, pembangunan, dan keberlanjutan.

Selain alasan PKS ingin jakarta tetap jadi ibu kota, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…