ERA.id - Kasus COVID-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Data Kemenkes menunjukkan bahwa per 13 Desember 2023 ditemukan 318 kasus baru.
Melalui situs resminya, Kemenkes menjelaskan bahwa kondisinya masih terkendali. Peningkatan kasus tidak diikuti peningkatan rawat inap. Namun, apa penyebab kasus COVID-19 naik lagi?
Penyebab Kasus COVID-19 Naik Lagi
Secara khusus, peningkatan kasus COVID-19 juga terjadi di DKI Jakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, menyatakan pola kenaikan kasus COVID-19 terlihat setiap enam bulan. Masyarakat diimbau untuk tidak panik terhadap kenaikan kasus ini.
"Masyarakat tidak perlu panik menghadapi COVID-19 yang bisa saja polanya akan ada kenaikan kasus per 6 bulan seiring dengan kondisi pancaroba atau peralihan musim dan menurunnya kadar antibodi terhadap COVID-19 di dalam tubuh," terang Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, Jumat (15/12/2023).
Dia menjelaskan, ada tiga hal yang bisa menjadi penyebab kasus COVID-19 naik lagi. Pertama adalah peralihan musim (pancaroba) yang memicu penurunan sistem kekebalan tubuh manusia.
"Pancaroba atau peralihan musim, imunitas seseorang menurun, kelembaban udara tinggi membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh," jelas Ngabila.
Kedua, penurunan sistem kekebalan tubuh setelah enam bulan penyuntikan vaksin COVID-19. Penyebab ketiga, mutasi virus varian baru.
"Walaupun makin virus mutasi seharusnya memang lebih cepat menular virusnya, tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat," lanjutnya.
Pihaknya menilai, saat ini belum dibutuhkan pemberlakuan pembatasan aktivitas warga.
"Target untuk COVID-19 di era endemi adalah nol kematian akibat COVID-19. Di fase endemi tentunya belum diperlukan adanya pembatasan aktivitas, tanggung jawab menjaga kesehatan yang utama dari dalam diri sendiri," terang Ngabila.
Peningkatan Kasus COVID-19 di DKI Jakarta
Berdasarkan catatan Dinkes DKI Jakarta, terjadi peningkatan kasus virus COVID-19 di wilayah Ibu Kota. Hingga 13 Desember 2023, total kasus aktif COVID-19 adalah 365 kasus.
"Kasus positif aktif per 13 Desember 2023 sebanyak 365 kasus," ungkap Ngabila Salama dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).
Dia merinci, pada 11 Desember 2023 kasus aktif COVID-19 yang dilaporkan adalah 57 orang. Pada 12 Desember kasus aktif COVID-19 mengalami peningkatan sebanyak 127 kasus.
Kemudian, pada 13 Desember terjadi penambahan sebanyak 131 kasus. Meski begitu, dia juga menyampaikan bahwa tidak terjadi kasus kematian dalam rentang waktu tersebut.
"Kematian 11-13 Desember nol kasus," jelasnya.
Ngabila melanjutkan, sebanyak 44% pasien COVID-10 sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sebanyak 32 kasus adalah kasus bergejala sedang dirawat di ruang isolasi RS, sedangkan 12 kasus yang lain dirawat di ICU RS.
"Penggunaan tempat tidur stabil di bawah 5%. Belum ada kenaikan bermakna," ujarnya.
Kami juga telah menulis artikel soal instruksi Presiden Jokowi terkait kenaikan kasus COVID-19. Simak tulisan tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Itulah beberapa penyebab kasus COVID-19 naik lagi. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus berita terbaru Era.id.