ERA.id - Mengapa kasus COVID naik lagi? Pertanyaan ini muncul dengan tegas seiring dengan pernyataan Kementerian Kesehatan Indonesia yang mencatat lonjakan kasus COVID-19.
Kemenkes menjelaskan adanya lonjakan kasus dari yang biasanya 10-20 kasus per minggu menjadi 267 kasus per minggu pada pekan kemarin.
Fenomena ini menjadi sorotan karena mencerminkan perubahan dramatis dalam dinamika penyebaran virus, dan artikel ini akan menjelajahi faktor-faktor utama yang mungkin menyebabkan peningkatan ini serta dampaknya terhadap upaya penanganan dan pencegahan di Indonesia.
Kenaikan Kasus Influenza Secara Global Meningkat
Tren flu telah mengalami peningkatan hingga Desember 2023 ini. Namun, berdasarkan data dari unit gawat darurat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menunjukkan bahwa influenza belum melampaui tingkat COVID-19 secara keseluruhan.
"Meskipun keduanya meningkat dan kita berada di puncak RSV, COVID masih merupakan virus pernapasan yang menyebabkan sebagian besar orang masuk rumah sakit dan kehilangan nyawa mereka," kata Direktur CDC Dr. Mandy Cohen.
Sementara itu, para peneliti juga telah memantau laporan tentang penyebab lain dari penyakit mirip pneumonia pada anak-anak tahun ini, seperti bakteri mycoplasma umum yang juga menjadi penyebab lonjakan rumah sakit anak di China.
Mengapa Kasus Covid Naik Lagi?
Kini beberapa negara di luar negeri juga melihat peningkatan yang lebih tajam dari infeksi bakteri pada anak-anak, yang menurut para ahli sebagian besar menghilang di seluruh dunia selama pandemi COVID-19. Bahkan Denmark baru-baru ini memperingatkan bahwa negaranya mencapai tingkat epidemi mycoplasma.
Peningkatan kasus Covid-19 disertai dengan lonjakan jumlah pengujian. Di sisi lain, ada dugaan munculnya varian baru yang dapat memicu peningkatan tingkat transmisi atau penularan yang lebih cepat dan lebih mudah menyebar.
Terdapat beberapa faktor penyebab kenaikan kasus Covid-19. Pertama, meningkatnya kekhawatiran terhadap gejala pneumonia seperti yang terjadi di China. Saat ada keluhan seperti batuk atau pilek, orang akan menjalani tes Covid-19. Gejala ini memiliki kemiripan pada tahap awal, sehingga peningkatan deteksi menjadi suatu kepastian.
Sebelumnya diketahui, terdapat peningkatan kasus positif Covid-19 di beberapa negara Asia Tenggara dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di Singapura, Malaysia, dan Filipina. Kementerian Kesehatan Indonesia juga mencatat peningkatan serupa yang melibatkan hampir seluruh provinsi di dalam negeri.
Menurut data infeksi terkini dari Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan tajam dalam kasus Covid-19 di Indonesia sejak akhir Oktober 2023.
Dalam rentang waktu 1-26 Oktober, jumlah kasus mencapai 230, dan angka ini melonjak sebesar 54% menjadi 355 pada periode 1-26 November 2023. Kenaikan ini diyakini terkait dengan masuknya varian Eris atau EG.5 dan EG.2.
Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengimbau masyarakat untuk mengadopsi perlindungan ganda dengan mendapatkan vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai respons terhadap lonjakan infeksi COVID-19 terbaru yang terjadi di Singapura.
Selain itu, Menkes juga menekankan kepada mereka yang belum menerima dosis booster COVID-19 agar segera mendapatkan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.
Selain alasan mengapa kasus covid naik lagi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…