Tiga Gol Diaz ke Gawang Leverkusen Jadi Bukti kalau Xabi Bukan Dewa, Cuma Pelatih Biasa

| 06 Nov 2024 15:25
Tiga Gol Diaz ke Gawang Leverkusen Jadi Bukti kalau Xabi Bukan Dewa, Cuma Pelatih Biasa
Luis Diaz.

ERA.id - Luis Diaz yang bermain sebagai striker dengan gaya false nine, saat Liverpool mencukur Bayer Leverkusen dengan skor 4-0 dalam lanjutan Liga Champions di Anfield, Rabu (6/1102024) WIB, menjadi bukti kalau Xabi Alonso tak sesempurna yang dipikirkan.

Sejauh ini memang Xabi disorot karena piawai meracik strategi. Terbukti, beberapa waktu belakangan, dia membawa klubnya itu sulit untuk dikalahkan dan pandai membalik keadaan dari didominasi menjadi mendominasi.

Sebutlah Diaz menjadi monster yang merusak tren Xabi. Dia juga disimpan tak sesuai seperti posisi aslinya yakni di sebelah kiri pertahanan lawan. Sementara Cody Gakpo yang pada malam itu mengisi posisi sayap kiri.

Apa sebab Pelatih Liverpool Arne Slot merotasi Diaz? Ternyata strategi ini untuk mengelabui bek tengah Leverkusen, Jonathan Tah, yang menurutnya salah satu bek terbaik di Jerman.

"Menurut saya Jonathan Tah, yang merupakan bek yang sangat bagus dan merupakan salah satu bek terbaik di Jerman, mungkin bek terbaik di Jerman, mungkin lebih suka bermain melawan target man," jelas Arne, dikutip dari laman resmi klub, Rabu.

Rencana Arne sangat jelas. Ia menugaskan Diaz untuk lebih banyak bergerak dari sisi kiri dan juga lini tengah untuk kemudian mengejutkan bek-bek Leverkusen yang dikomandoi oleh Tah dengan berlari dari belakang.

Gakpo sebenarnya mampu melakukan hal ini pada awal kedatangannya di Liverpool. Namun, pelatih asal Belanda itu memilih Diaz karena penyerang asal Kolombia itu pergerakannya pemain yang lebih fleksibel.

"Kami memilih untuk memainkan Lucho (Diaz) lebih banyak dari kiri atau lini tengah dan mungkin kemudian mengejutkannya dengan berlari di belakang," kata Arne.

Apa yang diharapkan Arne berjalan lancar. Diaz membuka keunggulan Liverpool pada menit ke-61 sesuai dengan keinginannya saat ia berlari mencari ruang kosong melewati Edmond Tapsoba.

Pemain 27 tahun itu lalu melengkapi penampilan gemilangnya dengan mencetak hattrick atau trigol yang membuatnya mengemas sembilan gol dan dua asis dari 15 pertandingan di semua kompetisi musim ini.

"Jika kami mengalami cedera seperti yang kami alami saat ini maka hal (strategi) ini bisa terjadi, ya. Tapi itu juga tergantung siapa yang tersedia dan bagaimana susunan tim lain, bagaimana formasinya," kata Arne.

Kemenangan ini mengantarkan Liverpool memuncaki klasemen sementara dengan 12 poin dan menjadi satu-satunya tim di Liga Champions dengan laju sempurna dari empat pertandingan.

Sebelum jeda internasional November selama dua pekan, Aston Villa akan menjadi lawan terakhir bagi Liverpool ketika keduanya bersua di Anfield pada Minggu (10/11) pukul 03.00 WIB dalam pekan ke-11 Liga Inggris.

Rekomendasi