ERA.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta nelayan dan masyarakat waspada dengan ketinggian gelombang laut mencapai enam meter di wilayah pantai barat selatan Aceh selama beberapa hari ke depan. Nelayan juga disarankan tak beraktivitas di pantai sampai akhir Juli 2020.
"Perlu dikeluarkan peringatan (warning) kepada masyarakat dan nelayan. Harap menghindari aktivitas di pantai sampai akhir Juli 2020, karena gelombang tinggi ini sangat berbahaya," kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Yoga Alma’ruf dikutip dari Antaranews, Rabu (29/7/2020).
Ia menjelaskan penyebab tingginya gelombang laut di wilayah pantai barat selatan Aceh karena beberapa faktor. Diantaranya seperti masih adanya pusat tekanan rendah di Teluk Benggala dan Samudera Hindia.
Hal ini diduga menyebabkan kondisi massa udara di wilayah tersebut berkumpul dan kecepatan angin di wilayah tersebut tinggi. Sehingga berdampak terhadap tingginya gelombang laut di wilayah pantai barat selatan Aceh.
Faktor lain yang menyebabkan tingginya gelombang laut karena pola angin bagian utara Indonesia memiliki kecepatan 4-20 knots, dan pola angin bagian selatan Indonesia berkecepatan 8-25 knots.
Baca juga: 20 Desa Terendam Banjir di Kabupaten Aceh Jaya
"Kalau untuk kamis (30/7) masih tinggi berkisar 4-6 meter. Tapi yang perlu diwaspadai di akhir Juli ini potensi gelombang tinggi termasuk paling ekstrim diperkirakan mencapai 5-6 meter,” kata Yoga Alma’ruf menambahkan.
Namun untuk prakiraan cuaca hingga akhir Juli mendatang, berdasarkan pengamatan dari citra satelit menyebutkan untuk sementara tidak ada potensi hujan lebat selama beberapa hari ke depan di wilayah pantai barat selatan Aceh, kecuali hujan ringan.
"Jadi yang perlu diwaspadai masyarakat yang beraktivitas di pantai adalah gelombang tinggi, ini yang harus kami warning ke masyarakat," kata Yoga.