Mengapa Sambal Cireng Rina Nose Bisa Positif COVID-19, Pakar Kimia Farmasi Punya Penjelasannya

| 23 Dec 2020 12:40
Mengapa Sambal Cireng Rina Nose Bisa Positif COVID-19, Pakar Kimia Farmasi Punya Penjelasannya
Cireng dan sambalnya (Cookpad)

ERA.id - Artis Rina Nose bikin heboh warganet setelah mengetes sambal cireng ke alat rapid test antigen Covid-19. Menariknya, hasil dari tes sambal cireng itu pun positif. Kok bisa?

Sebelum menjawab, ternyata, hal serupa seperti yang dilakukan Rina Nose, pernah juga dilakukan di Jerman. Seseorang menguji selai apel menggunakan alat rapid test antigen dan mendapatkan hasil positif.

Anggota parlemen Austria Michael Schnedlitz pun pernah menguji minuman soda Coca-Cola ke alat rapid test antigen. Hasil yang positif juga didapatkan dari "eksperimen" tersebut.

Akhirnya, Associate Professor dan pakar kimia-farmasi dari Univeristi Putra Malaysia Bimo Ario Tejo PhD mengatakan, alat rapid test antigen sangat sensitif terhadap tingkat keasaman (pH) sampel yang digunakan.

Makanya, sampel swab hidung harus dimasukkan ke dalam larutan penyangga atau buffer. "Supaya keasamannya stabil di kisaran pH 7-8," jelas Bimo melalui akun Instagram pribadinya @ba.tejo, dikutip Rabu (23/12).

Di sisi lain, nilai pH dari sambal cireng (mengandung asam jawa), selai apel, dan Coca-Cola terlalu rendah. Sambal cireng memiliki nilai pH 2,5. Sedangkan selai apel dan Coca-Cola memiliki nilai pH 3,1-3,6 dan 2,3-3,0.

"Nilai pH sambal cireng, selai apel, dan Coca-Cola berada di luar nilai pH yang diizinkan sehingga merusak alat rapid test antigen," tambah Bimo.

Bila pH sampel yang digunakan terlalu rendah, dia akan merusak antibodi dan nanopartikel. Karena antibodi dan nanopartikel rusak, mereka akan tersangkut dan mengendap di bagian test line serta control line pada alat rapid test antigen Covid-19.

Hal itu lantas membuat alat rapid test antigen Covid-19 menunjukkan dua garis atau positif. Makanya, Bimo mengimbau agar orang-orang tidak iseng, apalagi isengnya membingungkan masyarakat. 

Bimo menegaskan bahwa penggunaan alat rapid test antigen harus dilakukan sesuai instruksi yang diberikan oleh pabrik. "Perbuatan iseng yang membingungkan publik adalah hal yang sangat tidak terpuji dalam kondisi sulit seperti ini," tutur Bimo.

Rekomendasi