Hagia Sophia: Dari Masa ke Masa

| 11 Jul 2020 13:50
Hagia Sophia: Dari Masa ke Masa
Gedung Hagia Sophia di Istanbul, Turki (Flickr)

Hagia Sophia adalah bangunan yang dibangun di kota Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki) pada masa kekaisaran Justinian I, tahun 532-537. Secara umum, gedung ini merupakan struktur era Bizantin yang paling penting dalam sejarah dan merupakan monumen paling megah di dunia.

Kapan Hagia Sophia dibangun?

Mayoritas bangunan Hagia Sophia yang masih bertahan saat ini dirampungkan pada abad ke-6 (terutama tahun 532-537), selama tahta Kaisar Bizantine Justinian I. Awalnya, di lokasi tersebut terdapat gereja bernama Megale Ekklesia, yang dibangun oleh Kaisar Constantine I pada tahun 325, namun, porak poranda akibat kerusuhan tahun 404. Bangunan tersebut dibangun kembali, dan sekali dihancurkan pada tahun 532, sebelum Kaisar Justinian memerintahkan pembangunan gedung yang bertahan saat ini.

Mozaik bergaya Kristen di salah satu sudut Hagia Sophia (Flickr)

Sejak jaman Justinian, mozaik ditambahkan selama era Bizantin, sementara modifikasi bangunan dilakukan di periode Bizantin dan Ottoman. Fitur-fitur penting dalam tradisi arsitektur islam didirikan selama kepemilikan Ottoman atas bangunan tersebut.

Kenapa dinamai Hagia Sophia?

Hagia Sophia bukanlah satu-satunya nama yang pernah disematkan ke bangunan ini. Saat ini, ia dikenal dengan berbagai nama panggilan. Dalam budaya Turki ia dipanggil Ayasofya, Sancta Sophia (Latin), dan Holy Wisdom atau Divine Wisdom (Inggris, sesuai terjemahan dari bahasa Yunani).

Nama Hagia Sophia belum muncul sampai sekitar tahun 430. Bangunan Kristen pertama yang menempati lokasi tersebut menggunakan nama yang berbeda, yaitu Megale Ekklesia, atau "Gereja Agung".

Agama mana yang pernah beribadah di Hagia Sophia?

Gedung yang awalnya didirikan di lokasi Hagia Sophia merupakan katedral Kristen, yang pembangunannya diperintahkan oleh Kaisar Roma Kristen pertama, yaitu Constantine I. Sebelum itu, lokasi ini merupakan sebuah tempat pemujaan kaum pagan.

Hagia Sophia mengalami konversi relijius berikutnya ketika Konstantinopel ditaklukkan oleh Sultan Ottoman Mehmed II pada tahun 1453, ketika gedung ini diubah menjadi masjid. Hal ini bertahan selama berabad-abad, hingga disekulerkan pada tahun 1934 oleh presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk. Olehnya, gedung ini dikonversi menjadi museum satu tahun kemudian, yang masih menjadi keputusan kontroversial hingga kini.

Interior Hagia Sophia yang bercorak Islami (Flickr)

Pada 10 Juli 2020, Mahkamah Agung Turki memutuskan perubahan Hagia Sophia menjadi museum adalah tidak sah. Gedung ini lantas ditetapkan kembali penggunaannya sebagai masjid.

Kenapa Hagia Sophia penting?

Hagia Sophia adalah satu bagian dari Warisan Dunia UNESCO di Istanbul. Selama satu milenium setelah pembangunannya, Hagia Sophia merupakan katedral terbesar di dunia Kristen. Ia menjadi pusat kehidupan religius, politik, dan seni selama masa Bizantin dan mewariskan banyak pandangan mengenai era tersebut.

Tempat ini juga merupakan situs ziarah Muslim ternama setelah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453.

Perubahan apa yang terjadi selama periode Ottoman?

Untuk mendekatkan corak Hagia Sophia ke dalam tradisi Islam, Sultan Mehmed II memerintahkan beberapa modifikasi. Di antaranya adalah sebuah minaret kayu (sudah tidak ditemukan), mihrab yang dihadapkan ke kota Mekkah, sebuah madrasah, dan sebuah kandelar raksasa. Modifikasi selanjutnya termasuk pembangunan beberapa minaret lainnya, penghapusan mozaik-mozaik Kristen, dan penambahan struktur penopang.
Tags : hagia sophia
Rekomendasi