ERA.id - Gerhana Matahari merupakan fenomena yang terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari ada pada posisi sejajar di bidang yang sama, kemudian bulan melintas di antara Bumi dan Matahari sehingga Matahari akan tertutup sebagian atau seluruhnya. Gerhana Matahari, khususnya gerhana total, selalu menjadi fenomena yang menarik bagi sebagian besar pengamat.
Namun, untuk menyaksikan fenomena ini, melihat ke arah Matahari secara langsung dengan mata telanjang tetap tidak direkomendasikan. Anda tetap diharuskan menggunakan pelindung untuk menyaksikan Gerhana Matahari. Alat-alat yang digunakan dapat berupa teleskop, kacamata hitam, teropong, maupun dengan memanfaatkan metode proyeksi.
Dikutip dari Institut Teknologi Bandung (ITB), fenomena Gerhana Matahari terjadi saat posisi Bulan ada dalam satu garis dengan Bumi dan Matahari sehingga pandangan dari Bumi terhadap Matahari akan dikaburkan secara total ataupun sebagian.
Bayangan bulan akan berada pada posisi di Bumi sesuai dengan lintasannya dan menimbulkan kegelapan untuk waktu sebentar. Proses gerhana Matahari sendiri terjadi secara bertahap. Seiring dengan pergerakan Bulan yang menutupi Matahari, sinar Matahari terakhir akan terlihat menerangi lembah-lembah di Bulan hingga pada akhirnya tertutup sempurna ketika fase total, dan menyisakan pancaran bagian korona Matahari yang memanjang dari tepi Bulan. Selanjutnya, bulan akan bergeser sampai Matahari terlihat kembali utuh.
Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total dapat terjadi saat Bulan menutupi Matahari, sedangkan pengaman di Bumi berada pada posisi umbra Bulan. Lingkaran Bulan akan tampak lebih besar dari bundaran Matahari ketika posisi Bulan dan Matahari ada pada posisi terdekat dengan Bumi.
Gerhana Matahari Hibrid
Gerhana Matahari hibrid atau Gerhana Matahari cincin-total adalah gerhana yang mempunyai dua macam gerhana yang berbeda, yaitu Gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total. Fenomena kedua gerhana tersebut terjadi satu kali dan terjadi dengan bertahap. Hal ini terjadi karena bayangan umbra Bulan harus melewati lengkungan yang berbeda-beda pada daerah tertentu sebab Bumi berbentuk bulat.
Gerhana Matahari Cincin
Fenomena Gerhana Matahari cincin terjadi pada saat Bulan berada pada titik terjauh dari Bumi. Bagian tengah bulatan Matahari akan tertutupi bulatan Bulan. Panjang kerucut umbra tidak cukup menutupi Bumi, sehingga yang menutup bumi adalah perpanjangan umbra Bulan yang dinamakan antumbra. Pengamat yang berada dalam antumbra akan menyaksikan cincin Matahari terbentuk ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi.
Gerhana Matahari Parsial
Gerhana Matahari parsial atau sebagian dapat disaksikan saat permukaan Bumi tertutup oleh penumbra Bulan. Hal ini menyebabkan Matahari tidak tertutup sempurna oleh Bulan, dengan demikian masih ada bagian Matahari yang masih terlihat terang.
Ketika Gerhana Matahari sebagian terjadi, yang dapat disaksikan hanyalah cahaya Matahari yang berkurang, bukan gelap seperti terjadinya gerhana cincin total. Besarnya cahaya Matahari yang berkurang saat gerhana Matahari sebagian tergantung pada lokasi, semakin dekat dengan daerah umbra di Bumi, maka cahaya yang dihalangi oleh Bulan akan semakin banyak.
Jika posisi terletak pada perbatasan umbra dan penumbra, maka Matahari akan terlihat seperti sabit tipis terang pada siang hari. Sementara jika berada jauh dari daerah umbra atau di tepi luar penumbra, maka berkurangnya sinar Matahari yang terlihat secara kasat mata hampir tidak ada perubahan.
Demikianlah ulasan mengenai gerhana matahari beserta jenis-jenisnya. Dari penjelasan di atas, gerhana jenis mana yang pernah Anda saksikan?
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…