Ternyata Jenglot Pernah Diteliti dan Diperiksa DNA, Hasilnya Mengerikan

| 06 Mar 2021 21:03
Ternyata Jenglot Pernah Diteliti dan Diperiksa DNA, Hasilnya Mengerikan
Jenglot yang ditemukan di Kudus. (Foto: Istimewa/ Juru kunci makam Ki Buyut Akasah, Kudus)

ERA.id - Penemuan jenglot di makam Buyut Akasah, Kudus, Jawa Tengah pada akhir Februari menguak sisi mistis dari lokasi penemuan makhluk bertampang seram itu. Namun, tak sedikit pula yang bertanya-tanya tentang asal-usul jenglot ini.

Sosok jenglot yang ditemukan di lokasi tersebut berbentuk panjang dan bertaring. Berpostur mirip manusia, banyak yang beranggapan bahwa jenglot adalah sosok manusia kecil yang diawetkan layaknya mumi, demikian dikutip dari detikcom.

Namun, benarkah anggapan-anggapan tersebut?

Ternyata, sudah ada sejumlah orang yang berusaha menjawab pertanyaan itu. Dan mereka datang dari dunia ilmiah.

Seperti tercantum dalam buku Enigma 2: Menguak Fakta-Fakta Misterius Paling Fenomenal di Dunia, tahun 2010 lalu tim forensik RS Cipto Mangunkusumo pernah melakukan uji sinar X terhadap jenglot milik warga bernama Hendra.

Dari pengujian itu, ditemukan bahwa jenglot tersebut tidak memiliki struktur tulang.

"Yang ada hanya bentuk struktur menyerupai penyangga dan kepala hingga badan. Selain itu, jenglot  juga diketahui tidak memiliki struktur layaknya manusia," demikian sebut buku itu.

Sebuah tim ahli forensik Universitas Indonesia pun pernah melakukan pemeriksaan atas jenglot. Dipimpin dr. Djaja Surya Atmaja, uniknya, tim tersebut menemukan bahwa kulit jenglot memiliki karakteristik DNA mirip manusia.

"Saya kaget dengan kenyataan ini," kata dr Djaja dalam buku Enigma 2.

Ditambahkan pula di situ bahwa sampel yang diambil dr Djaja diambil dari sayatan kulit jenglot.

Namun sang pakar forensik ini memiliki keraguan atas hasil pemeriksaan timnya. Ia menganggap hasil terka tes DNA tersebut bisa meleset mengingat adanya kemungkinan kontaminasi pada kulit jenglot.

"Misalnya, kulit jenglot sebelumnya terkena olesan darah manusia," kata dia.

Dr Djaja tidak menutupi kemungkinan seperti karena ada kultur pemberian darah pada jenglot secara rutin. Namun, dalam buku tersebut disebutkan bahwa sang pakar forensik tak bisa mengonfirmasi dugaan tersebut dan asal-usul jenglot pun masih misterius.

Temuan Jenglot di Kudus

Sementara itu, penemuan jenglot di makam keramat Buyut Akasah kini ditangani oleh pengelola Yayasan Menara Kudus. Berdasarkan penuturan juru kunci punden makam, Mamik Junaidi, (1/3/2021), jenglot hasil temuan itu kini telah disimpan di sebuah menara.

"Jenglot itu mistis, saya juga sini kurang aman. Kalau ditaruh di makam terus bisa-bisa dibongkar, makanya saya amankan di menara (Yayasan, Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus)," kata Mamik, dikutip Detik.com.

Penemuan jenglot sendiri terjadi pada Sabtu, 27 Februari, siang.

Lokasi penemuan jenglot tersebut termasuk dikeramatkan karena merupakan makam orang yang pertama kali 'babat alas' di Desa Burikan, yaitu Buyut Akasah. Orang ini juga dipercayai sebagai putra Sunan Kudus.

Mamik menuturkan bahwa jenglot ditemukan di sekitar makam Buyut Akasah dalam posisi terbaring di tanah. Makhluk tersebut memiliki panjang sekitar 20 cm, berambut panjang, dan punya dua taring. Tubuhnya berwarna cokelat. Jenglot ini diduga berjenis kelamin laki-laki.

Rekomendasi