ERA.id - Kamu tentunya akrab dengan kumis unik yang melekat pada sosok diktator Jerman Adolf Hitler. Di Eropa, kumis itu ternyata punya sejarah yang menarik. Bagaimana ceritanya?
Kumis sikat gigi atau kumis Hitler adalah kumis yang dicukur di bagian tepinya, dan disisakan tiga sampai lima sentimeter di atas bibir bagian tengah. Gaya kumis yang lebih dikenal dengan kumis Hitler atau kumis Jojon ini, pertama kali populer di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, dan kemudian menyebar ke Jerman dan tempat lain.
Gaya kumis ini mencapai puncak ketenaran pada masa antarperang sebelum akhirnya diabaikan dan dianggap tidak modis usai Perang Dunia II karena keterkaitannya dengan Adolf Hitler. Selain kumis Hitler, kumis ini juga karib disebut kumis Charlie Chaplin, kumis 1/3, kumis filtrum, kartu pos, dan soul stache.
Di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, gaya kumis sikat gigi mulai populer pada akhir abad ke-19. Kumis sikat gigi ini dianggap rapi, seragam, mudah dipelihara, dan standardisasi yang dibawa oleh industrialisasi, berbeda dengan gaya kumis orang Inggris yang lebih flamboyan pada era Victoria pada abad ke-19, seperti gaya Imperial, Walrus, Handlebar, Horseshoe, dan Pensil.
Charlie Chaplin adalah salah seorang tokoh dan seniman di Amerika yang terkenal karena berkumis sikat gigi. Ia pertama kali memakainya sekitar tahun 1931 dalam film komedi bisu Mack Sennett.
Dalam wawancara tahun 1933 dilansir dari esai milik Rich Cohen tahun 2008, Chaplin berkata ia menambahkan kumis pada penampilannya karena memiliki penampilan jenaka dan tidak terlalu menyembunyikan ekspresinya.
Adolf Hitler adalah seorang penggemar Chaplin, tetapi "tidak ada bukti bahwa Hitler meniru kumis Chaplin", meskipun ada spekulasi mengenai ini.
Karena itu pula, Chaplin mengambil keuntungan dari kemiripan dengan Hitler, seperti dalam film The Great Dictator (1940), di mana ia memakai kumis sebagai bagian dari peran yang memarodikan Hitler.
Di Jerman
Penampilan Adolf Hitler yang identik dengan kumis sikat gigi ini sebenarnya diperkenalkan lebih dulu di Jerman pada akhir abad ke-19 oleh warga Amerika yang berkunjung.
Sebelum gaya sikat gigi, gaya kumis yang paling populer di Jerman adalah kumis Kaiser, yang bentuknya runcing di ujung dan disemprot wewangian, seperti yang dipakai oleh Wilhelm II, Kaisar Jerman.
Pada tahun 1907, cukup banyak warga Jerman yang berkumis terpangkas dan sederhana menyerupai sikat, yang diberitakan oleh The New York Times dengan judul: "'TOOTHBRUSH' MUSTACHE; German Women Resent Its Usurpation of the 'Kaiserbart'".
Kumis sikat gigi juga dikenakan oleh pahlawan rakyat Jerman Hans Koeppen dalam 1908 New York to Paris Race, yang semakin memperkuat popularitas gaya kumis tersebut di kalangan anak muda.
Hitler awalnya memakai kumis Kaiser, yang dibuktikan melalui foto-foto dirinya sebagai seorang prajurit saat Perang Dunia I. Tidak ada kesepakatan mengenai kapan Hitler pertama kali berkumis sikat gigi.
Alexander Moritz Frey, yang bertugas bersama Hitler saat Perang Dunia I, menyatakan Hitler mulai berkumis sikat gigi setelah diperintahkan untuk mencukur kumisnya demi memudahkannya dalam memakai masker atau topeng gas dalam sebuah film mini seri berjudul The World Wars yang disiarkan saluran televisi History.