Setelah melalui proses yang panjang, Bung Hatta akhirnya secara resmi meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada 1 Desember 1956. Bung Hatta merasa posisinya sudah tidak relevan lagi dengan sistem pemerintahan yang berjalan pada masa itu. Hal ini juga menandai puncak perpecahan dari Dwitunggal Proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno-Hatta.