Tim Editor
ERA.id - Mantan atlet bulutangkis putri Greysia Polii curhat soal kenangan buruknya di Olimpiade London 2012. Di sisi lain ia bangga pencapaian yang diraih Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah yang berhasil menyumbangkan emas.
Kala itu kontingen bulutangkis memang selalu jadi tumpuan kala mengikuti ajang prestisius empat tahunan ini. Sayang nasib buruk menimpa Greysia Polii. Hal ini diungkapkan lewat akun X pribadinya @greyspolii pada Jumat (9/8/2024).
Greysia curhat saat dirinya ditemu Erick Thohir Chef de Mission kontingen (CDM) Indonesia saat itu serta Ketum PBSI, Alm Djoko Santoso. Mereka bermaksud menghiburnya usai mendapat perlakuan kurang sehat di Olimpiade 2012.
"Greys, kalau kita melawan peraturan IOC sekarang, bulutangkis akan terancam tidak akan di pertandingan di Olimpiade-Olimpiade berikutnya. Kalau sampai bulutangkis ditiadakan, Indonesia mau berharap dari cabang olahraga mana lagi di Olimpiade?" ungkap Grace
Sekadar informasi, Greysia Polii saat itu yang berpasangan bersama Meiliana Jauhari. Mereka mendapatkan kartu hitam yang membuat mereka didiskualifikasi karena dianggap menghindari lawan.
Greysia yang seakan masih larut dalam kekecewaan lantas mencurahkan isi hatinya lewat media sosial X. Dirinya merasa kesal lantaran kenapa hanya bergantung pada cabang olahraga bulutangkis saja.
Namun pada 8 Agustus 2024. Dalam kurun waktu satu hari, ternyata Indonesia membuat sejarah dengan menyumbang 2 emas. Masing-masing dari Veddriq Leonardo di cabor panjat tebing dan Rizki Juniansyah dari angkat besi.
Kondisi ini juga yang membuat peraih medali emas Olimpiade 2020 ini terharu sekaligus bangga akan pencapaian dari rekan kontingen Indonesia. Ia turut bangga akhirnya cabor lain bisa mengikuti rekor emas.
"Gimana aku gak nangis banjir melihat prestasi olahraga Indonesia yang semakin maju ini! 🥹🥲🙌🏻🙏🏽🇮🇩 #pujiTuhan Terimakasih para pemimpin Indonesia yang dari saat itu melayani pakai hati hingga saat ini," tutup Greysia.
Laporan: Galih Ridwan
