ERA.id - Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) ke-VIII resmi dibuka di halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, Sabtu malam (26/7) kemarin. Ajang olahraga masyarakat terbesar di Indonesia ini diikuti puluhan ribu peserta dari seluruh pelosok Tanah Air.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Penyelenggara FORNAS VIII, Ibnu Sulistyo Riza Pradipto menyampaikan refleksi mendalam mengenai makna kegiatan ini.
“Ketika tubuh bergerak dalam semangat, jiwa ikut bergetar dalam sukacita. Ketika bangsa merayakan kebugaran, sesungguhnya kita sedang membangun kejayaan,” ujarnya.
FORNAS VIII diselenggarakan berdasarkan landasan hukum yang kuat, mulai dari Undang-Undang Sistem Keolahragaan hingga Surat Keputusan Menpora dan Gubernur NTB yang menetapkan NTB sebagai tuan rumah penyelenggaraan tahun ini.
Berdasarkan laporan resmi panitia penyelenggara, FORNAS VIII NTB diikuti oleh: 38 kontingen provinsi se-Indonesia; 12.378 penggiat pertandingan; 3.870 perangkat pertandingan dan ofisial; 74 induk organisasi olahraga masyarakat (Inorga) yang bertanding dalam 847 nomor pertandingan; Serta 13 Inorga ekshibisi dan 3 Inorga undangan khusus dari Gubernur NTB.
Total peserta dan pendamping yang hadir langsung ke NTB mencapai lebih dari 18.000 orang, dengan estimasi perputaran ekonomi lokal sebesar lebih dari Rp800 miliar, khususnya pada sektor perhotelan, transportasi, logistik, UMKM, dan kuliner lokal.
Selain itu, kegiatan ini turut menciptakan lebih dari 9.500 lapangan kerja sementara, baik di sektor formal maupun informal.
“Ini bukan sekadar pesta olahraga, tapi gelora semangat kebangsaan dari timur Indonesia. Dari NTB untuk Indonesia yang lebih sehat, bugar, dan bersatu,” tambah Ibnu Riza.
Kebugaran, ekonomi, dan budaya menyatu
FORNAS VIII tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga penggerak ekonomi dan kebudayaan lokal. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menegaskan bahwa acara ini memperlihatkan bagaimana olahraga masyarakat bisa bersanding harmonis dengan budaya dan ekologi.
“Pertunjukan seni daerah; kuliner khas Sasak, Samawa, Mbojo; hingga pameran komunitas menjadi bukti bahwa olahraga masyarakat dapat beriringan dengan budaya dan lingkungan,” ujarnya saat membuka acara di halaman Kantor Gubernur NTB, Mataram.
Menurut Iqbal, semboyan Kalah Menang Semua Senang mencerminkan filosofi sejati dari olahraga rekreasi di mana partisipasi lebih penting daripada podium, dan rasa senang adalah medali bagi semua.
Pemerintah Provinsi NTB mempersiapkan penyelenggaraan FORNAS VIII dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat: dari organisasi perangkat daerah hingga komunitas olahraga tradisional, dari siswa hingga lansia, dari kampus hingga pesantren.
“Sebagai tuan rumah kami tidak hanya menyiapkan venue dan fasilitas. Yang kami siapkan adalah senyuman masyarakat, keramahan budaya, dan pelayanan terbaik yang menjadi identitas kami sebagai daerah tujuan wisata dunia,” tegasnya.
Lebih jauh, Iqbal menyebut pelaksanaan FORNAS VIII merupakan bagian dari “pemanasan” bagi NTB dalam menyongsong peran sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
KORMI tegaskan gerakan indonesia aktif dan inklusif
Ketua KORMI Nasional, Adil Hakim, menegaskan bahwa FORNAS adalah puncak gerakan nasional Indonesia Aktif. “Bagi KORMI, ini bukan soal juara, tetapi promosi gaya hidup sehat, sportivitas, dan inklusivitas,” ujarnya.
Hingga 2025, KORMI telah membawahi 105 induk organisasi olahraga masyarakat (inorga) yang tersebar di seluruh provinsi. “55 persen masyarakat Indonesia usia 10–60 tahun masih memiliki kebugaran kategori buruk. Kita harus ubah itu. Dan FORNAS adalah alat perubahan sosial yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Apresiasi AHY
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan bahwa kemajuan bangsa tak lepas dari kesehatan masyarakatnya.
“Salah satu indikator rakyat sejahtera adalah masyarakat yang sehat, bugar, dan gembira,” ujarnya.
AHY menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih secara khusus kepada Ketua KORMI Nasional Adil Hakim dan seluruh jajaran; Ketua Panitia Penyelenggara FORNAS VIII Bung Ibnu Riza Pradipto dan seluruh tim; Seluruh kontingen provinsi yang hadir dan memeriahkan FORNAS tahun ini.
“Salam KORMI: Sehat, Bugar, Gembira, Luar Biasa!” seru AHY yang hadir bersama istri, Annisa Pohan, di tengah sorak-sorai peserta.
Defile 38 kontingen provinsi
Kemegahan pembukaan juga ditandai dengan defile 38 kontingen dari provinsi seluruh Indonesia, di antaranya: Jawa Barat, Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan tuan rumah Nusa Tenggara Barat.
Puncak seremoni pembukaan ditandai secara simbolis dengan penyerahan anak panah dari Wamenpora Taufik Hidayat kepada Arum Nazlus Shobah, atlet panahan berkuda muda Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa di level internasional lantas disambut gegap gempita.