Inggris Siapkan Aturan Hukum untuk Cegah Berdirinya Liga Super Eropa

| 10 Aug 2021 07:43
Inggris Siapkan Aturan Hukum untuk Cegah Berdirinya Liga Super Eropa
Ilustrasi bola sepak. (Foto: Daniel Norin/Unsplash)

ERA.id - Pemerintah Inggris sedang menggarap undang-undang untuk melindungi hak pemberian sanksi otoritas sepak bola Inggris kepada klub yang bergabung dengan Liga Super Eropa, demikian diberitakan di The Telegraph.

Liga sempalan di Eropa itu, yang diumumkan April lalu, memicu kegeraman fan, pemerintahan sipil, pemain, hingga pelatih klub bola. Proyek ambisius itu pun rontok kurang dari 48 jam kemudian setelah enam klub asal Inggris mundur dari rencana liga tersebut.

Pada Sabtu, (7/8/2021), koran The Telegraph merilis berita bahwa para menteri di Inggris sedang mempersiapkan perubahan undang-undang yang bakal menghentikan pengawasan atas aturan kompetisi dan mempersilakan otoritas seperti Football Association dan English Premier League untuk bertindak tegas terhadap klub yang bergabung ke liga sempalan tersebut.

Rencana revisi UU ini sebenarnya sudah diumumkan PM Inggris Boris Johnson pada April. Ia waktu itu menuding Liga Super Eropa, atau European Super League, yang bakal diikuti 12 klub top Eropa adalah proyek serupa kartel bisnis.

Dua belas klub yang pernah menyatakan bergabung ke liga super ini terdiri dari Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Manchester United, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, Manchester City, Chelsea, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan, melansir USA Today.

Liga tersebut - yang dibentuk serupa liga tertutup macam NFL dan NBA, alih-alih model liga sepak bola saat ini - disebutkan bakal menyelenggarakan pertandingan tengah pekan, sehingga menyaingi jadwal Liga Champions di Eropa.

Liga Super Eropa, bila berjalan, akan menjadi restrukturisasi paling signifikan atas sepak bola elit Eropa sejak era 1950an, melansir New York Times. Program ini juga bisa memicu raupan keuntungan luar biasa besar ke sejumlah kecil elit sepak bola dunia.

Namun, semenjak runtuh, proyek liga super ini hanya menyisakan tiga klub pendirinya, yaitu Barcelona, Real Madrid dan Juventus.

Bulan lalu, pengadilan Spanyol meminta badan sepak bola Eropa (UEFA) untuk membebaskan tiga klub tersebut dari sanksi hukum karena menciptakan liga sempalan tersebut.

The Telegraph mengutip sumber pemerintahan Inggris yang menyebut proyek Liga Super Eropa "dibenci" banyak pihak.

"Kami berada bersama para fan dalam menolak rencana yang dibenci ini. Dan jika kasus hukum Eropa masih membebaskan klub-klub tersebut, kami bakal punya undang-undang untuk mencegah aksi lanjutan. Kami tetap teguh pendirian untuk mencegah proyek ini," demikian tulis media tersebut.

Rekomendasi