Tim Editor
ERA.id - Menonton pertandingan bola adalah kegiatan yang mengasyikkan bagi banyak orang. Gocekan, gol, dan operan yang indah sudah biasa dilihat.
Namun bagaimana kondisi permainan, kalau pemain ingin pipis atau kencing atau buang hajat jika berada di tengah lapangan? Momen itu sungguh jarang terlihat.
Setelah ditelusuri, dikutip dari Goal Indonesia, ada pemain bola yang pernah merasakan sensasi tersebut. Ialah Eric Dier, pemain Tottenham Hotspurs. Beberapa waktu lalu, ia menunjukkan kalau pesepak bola macam dirinya adalah manusia biasa.
Pada 29 September 2020 silam, Dier terciduk meninggalkan lapangan Wembley, waktu itu timnya unggul kontra Chelsea di putaran empat Piala Liga Inggris.
Merasa sudah tak tahan ingin pipis atau buang hajat, Dier langsung meninggalkan pertandingan tanpa izin.
Manajer Spurs saat itu, Jose Mourinho, sampai kelabakan dan mencari Dier yang menghilang. Dan belakangan kedapatan ke lorong stadion. Mourinho marah dan mengejarnya.
Setelah 'panggilan alam' tersebut, Dier kembali mengawal lini belakang Spurs. "Apa yang terjadi pada Eric Dier tidak normal, saya harus memujinya dengan cara khusus,” kata Mourinho kepada Sky Sports setelah peluit akhir.
“Apa yang dia lakukan adalah perbuatan manusiawi,” jelas Mourinho.
Sampai situ saja? Tidak. Bek tangguh Sergio Ramos pernah pula kedapatan buang air besar begitu saja dan membiarkan celananya jadi wadah tempat kotorannya.
Saat itu, ia membela Real Madrid saat melawan Eibar pada 2018 lalu. Fenomena itu diutarakan pelatih Madrid, Zinedine Zidane.
Saat kotoran keluar, barulah Ramos izin ke wasit dan meninggalkan lapangan demi buang hajat dengan tenang.
Selain itu, ada pula Gary Lineker, eks striker timnas Inggris yang dilanda sakit perut yang parah dan itu berlanjut di pertandingan. Hebatnya, ia tetap bermain, meski sempat terduduk di tengah lapangan.
Pula kiper Jerman Jens Lehmann. Dalam satu momen yang unik, ia pipis di belakang papan iklan yang ada di lapangan. Peristiwa itu terjadi di pertandingan Liga Champions, saat ia membela Stuttgart dan melawan Unirea Urziceni pada 2009.
