ERA.id - Memasarkan produk lewat media sosial saat ini memang menjadi peluang baru. Dengan jumlah followers yang banyak, maka kesempatan untuk produk dilihat lebih luas juga semakin besar.
Jumlah followers yang menjadi salah satu kunci, membuat banyak akun produk tergiur untuk membeli followers. Lantas, apakah penting membeli followers untuk membuat bisnis laku?
Konten kreator Indonesia, Edho Zell secata terang-terangan mengungkap, tidak menyarankan akun bisbis membeli followers. Menurutnya hal itu dikhawatirkan bisa merusakn akun itu sendiri.
"Perlu diingat sudah banyak akun yang membeli followers dan itu sangat tidak disarankan. Sebab cara itu bisa dapat melukai kemampuan si akun bisnis untuk menarik audience baru," ucap Edho Zell dalam konferensi pers, Social Bread Hadirkan Creator Hub di The Breeze BSD City, Senin, (21/11/2022).
Konferensi pers Sosial Bread hadirkan Creator Hub di The Breeze BSD City. (Dok. Era.id/Muhammad Gustaf)
Edho menjelaskan, dengan ada bot atau akun kosong dalam pengikut di sosial media, dapat merusak algoritma tersendiri. Alhasil perkembangan dari akun tersebut tidak maksimal, dibandingkan followers yang original.
Edho kemudian membandingkan, cara kerja dalam startup baru yang dinamakan Social Bread. Sosial Bread sendiri, sebagai jembatan antara UMKM dan brand lokal, dengan para konten kreator untuk mengelola medianya.
Edho Zell sebagai CEO dan CO-Founder Social Bread menjelaskan, bahwa dia lebih mementingkan kualitas sebuah video yang akan tayang, dibandingkan kenaikan jumlah followers.
"Makanya KPI (Key Performance Indicator) akun ke temen-temen kreator bukan soal followers," ujar Edho Zell.
Edho bercerita, dalam trend video, dia lebih suka untuk mengikuti arus di sosial media.
"Kita lebih suka mengikuti arus, kebanyakan apa yang lagi trend kita ikuti supaya bisa menambah viewers-nya," tutup dia.