ERA.id - CEO Nokia Pekka Lundmark mengklaim berhasil melakukan panggilan telepon menggunakan teknologi baru yang disebut "audio dan video imersif". Teknologi itu disebut sebagai masa depan panggilan suara.
"Kami telah menunjukkan masa depan panggilan suara," kata Lundmark, dikutip Reuters, Senin (10/6/2024).
Panggilan telepon pintar saat ini bersifat monofonik yang memampatkan elemen audio menjadi satu dan terdengar lebih datar dan kurang detail. Namun teknologi baru ini akan menghadirkan audio 3D di mana penelepon akan mendengar semuanya seolah-olah mereka berada di sana bersama orang lain.
"Ini merupakan lompatan maju terbesar dalam pengalaman panggilan suara langsung sejak diperkenalkannya audio telepon monofonik yang digunakan pada ponsel cerdas dan PC saat ini,” kata Jenni Lukander, presiden Nokia Technologies.
Panggilan tersebut dilakukan bersama Stefan Lindström, Duta Digitalisasi dan Teknologi Baru Finlandia.
Lukander mengatakan panggilan telepon dengan teknologi baru ini akan menjadi standar penyedia jaringan. Nantinya diharapkan para produsen ponsel mulai menerapkan dalam produk mereka.
"Hal ini kini menjadi standar sehingga penyedia jaringan, produsen chipset, produsen ponsel dapat mulai menerapkannya dalam produk mereka," kata Lukander.
Panggilan telepon pintar saat ini bersifat monofonik yang memampatkan elemen audio menjadi satu dan terdengar lebih datar dan kurang detail, namun teknologi baru ini akan menghadirkan audio 3D di mana penelepon akan mendengar semuanya seolah-olah mereka berada di sana bersama orang lain.
"Ini merupakan lompatan maju terbesar dalam pengalaman panggilan suara langsung sejak diperkenalkannya audio telepon monofonik yang digunakan pada ponsel cerdas dan PC saat ini," kata Jenni Lukander, presiden Nokia Technologies.
Panggilan tersebut dilakukan bersama Stefan Lindström, Duta Digitalisasi dan Teknologi Baru Finlandia.
“Hal ini kini menjadi standar sehingga penyedia jaringan, produsen chipset, produsen ponsel dapat mulai menerapkannya dalam produk mereka,” kata Lukander dalam sebuah wawancara.
Nokia melakukan panggilan tersebut menggunakan smartphone biasa melalui jaringan 5G publik.
"Selain panggilan imersif antar individu, ini juga dapat digunakan dalam panggilan konferensi di mana suara peserta dapat dipisahkan berdasarkan lokasi spasial mereka," kata Jyri Huopaniemi, kepala penelitian audio di Nokia Technologies.
Sebagian besar ponsel cerdas memiliki setidaknya dua mikrofon yang dengannya teknologi ini dapat diimplementasikan dengan mentransmisikan karakteristik spasial panggilan secara real-time.
Teknologi ini merupakan bagian dari standar 5G Advanced yang akan datang dan Nokia bertujuan untuk mendapatkan peluang lisensi dengan teknologi tersebut yang mungkin memerlukan waktu beberapa tahun untuk tersedia secara luas.