ERA.id - Di Indonesia, stereotip pengguna iPhone adalah orang kaya, sudah jamak diketahui. iPhone masih laku di Indonesia, meski harganya selangit. Di China, malah lain.
Hasil riset mengatakan, iPhone dipakai oleh orang miskin. Dari laporan MobData, pengguna iPhone umumnya kurang berpendidikan dengan penghasilan kurang dari 3.000 yuan atau Rp 6 jutaan per bulan. Selain itu, iPhone banyak dipakai oleh wanita yang belum menikah antara usia 18 hingga 34 tahun.
Dari riset MobData lagi, rata-rata orang kaya di China menggunakan ponsel Huawei. Pemakainya berpenghasilan antara 5.000 yuan (Rp 10 juta) hingga 20.000 yuan (Rp 40 juta), kebanyakan berjenis kelamin pria berusia 25-34 tahun dan berpendidikan sarjana.
Pada kenyataannya, banyak pemilik Huawei mempunyai apartemen dan mobil. Sementara pengguna Apple tidak. Itu menurut MobData. Selain Huawei, Xiaomi menjadi ponsel pilihan mereka yang berduit. Sementara responden yang berpenghasilan 3.000-10.000 yuan, memilih ponsel besutan Oppo dan Vivo.
Seperti diketahui popularitas iPhone di China memang makin berkurang. Terbukti posisi Apple telah digeser oleh Huawei, Vivo, Oppo dan bahkan Xiaomi. Apple kini berada di posisi kelima dengan pangsa pasar 9 persen di kuartal ketiga 2018. Menurun 1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Kehadiran iPhone XS, iPhone XS Max dan iPhone XR rupanya tidak mampu mendongkrak penjualan ponsel Apple di Negeri Panda. Harga yang terus meningkat membuat pengguna mencari alternatif ponsel yang lebih murah, namun berkinerja mumpuni.
Lain halnya hasil riset University of Chicago dan Biro Riset Ekonomi AS. Mereka mengungkap, kebanyakan orang di AS membeli produk Apple seperti iPhone dan iPad agar dianggap sebagai orang kaya.
Meski tidak semua pengguna iPhone berasal dari golongan orang berada. "Sepanjang tahun dalam data kami, tidak ada perusahaan yang memprediksi penggunanya dari golongan berpenghasilan tinggi seperti misalnya memiliki iPhone atau merek tertentu," tulis peneliti.
Mariane Bertrand dan Emir Kamenica, peneliti di balik riset ini menggunakan data dari Mediamark Research Intelligense dengan sampel 6.394 orang AS. Riset dilakukan menggunakan kuesioner dan melalui pengumpulan informasi dengan wawancara tatap muka. Sekitar 69 persen pemilik iPhone dalam riset ini teridentifikasi berpenghasilan tinggi.
Hasil penelitian ini mengungkap bahwa iPhone memiliki kaitan erat dengan pandangan orang terhadap tingkat ekonomi seseorang. Meski tak secara spesifik disebutkan iPhone tipe mana yang bisa dikategorikan sebagai penanda kekayaan penggunanya.
Lembaga riset Newzoo mencatat sebagian besar pengguna iPhone justru didominasi tipe lama. Sebut saja pengguna iPhone 6s sebesar 81 persen, iPhone 7 sebesar 19 persen, bahkan masih ada pengguna iPhone 4.