Universitas Pertamina Lahirkan Wirausaha Muda SMA

| 21 Nov 2021 16:16
Universitas Pertamina Lahirkan Wirausaha Muda SMA
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melaporkan bahwa 99,99 persen bisnis di Indonesia berasal dari UMKM.

Dari total 64 juta UMKM yang ada, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 97 persen. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan angka serapan perusahaan besar terhadap tenaga kerja Indonesia yang hanya mencapai 3 persen.

Di tengah gempuran pandemi, Kemenko Bidang Perekonomian menyebutkan, UMKM mampu memberikan sumbangsih sebesar 61 persen untuk PDB Indonesia, atau senilai lebih dari 8 Triliun Rupiah. Capaian ini tak luput dari kerja keras para pelaku UMKM untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra, baik dari sektor pemerintah, maupun swasta.

Hasil riset Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menemukan bahwa sepanjang pandemi, terdapat dua masalah utama yang dihadapi oleh UMKM dalam mempertahankan keberlangsungan usahanya. Yang pertama adalah masalah keuangan, minimnya pasokan, dan turunnya permintaan. Yang kedua adalah minimnya fasilitas operasional, sumber daya, dan pendanaan.

Dalam rangka membangun iklim kewirausahaan sedari dini, sekaligus sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Tim Dosen Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina memberikan pelatihan dan pendampingan usaha Keripik Kulit Buah Naga (Keliga) di Tangerang.

“Gagasan produk ini muncul dari kepedulian siswa-siswi SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan terhadap pengolahan limbah kulit buah naga. Disamping memiliki potensi nilai ekonomis, wirausaha ini juga dapat menjadi sarana edukasi kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, khususnya dalam hal pengolahan limbah nabati,” ungkap Vivi Varlina, M.Si, ketua tim, dalam wawancara daring, Minggu (21/11/2021).

Selain pendampingan usaha, Vivi dan tim juga memberikan fasilitas operasional kepada pihak sekolah, berupa alat deep fryer dengan kapasitas tangki 17 liter, dan mesin pengaduk adonan dengan kapasitas 8 kg.

“Keripik dari limbah buah naga ini, sudah dikembangkan melalui beberapa kali tahap uji coba sejak tahun lalu. Namun,  karena keterbatasan alat, produksinya masih dilakukan secara manual menggunakan penggorengan biasa. Selain memakan waktu yang lama dan tidak efisien, produksi manual juga membuat tekstur keripik jadi tidak merata, tidak gurih, dan warnanya kurang cantik," pungkas Vivi.

Menurut Vivi, produk ini sangat potensial dijadikan sebagai wirausaha kreatif karena keunikannya. Selain itu, bahan bakunya juga mudah didapat. Kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha ini, turut serta melibatkan dua orang guru dan empat orang siswa. Dra. Sri Handayani, M.Pd, Guru Pembimbing dari SMA Negeri 4 Tangerang Selatan menyampaikan apresiasinya atas kesediaan Universitas Pertamina menjadi mitra dalam kegiatan tersebut.

“Setelah adanya pendampingan usaha, ada perbaikan kualitas pada produk, kemasan, dan harga. Sehingga, terjadi peningkatan penjualan. Tim Dosen dari Universitas Pertamina juga memberikan edukasi penjualan melalui platform digital dan membantu pendaftaran P-IRT. Mudah-mudahan kerja sama ini, akan menstimulus lahirnya usaha kecil di level sekolah,” tutur Sri.    

Selanjutnya, Vivi dan tim akan memberikan pendampingan untuk siswa-siswi melakukan produksi massal dan memberikan pelatihan manajemen keuangan dan promosi digital. Dwi Adithya Thahir, siswa SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, merasa senang dapat terlibat dalam kegiatan ini.

“Di sekolah, kami mendapat mata pelajaran kewirausahaan. Melalui kegiatan ini, selain bisa mempraktekkan ilmunya secara langsung, kami juga bisa mulai memupuk keinginan untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja, dengan melihat peluang yang ada,” ujar Dwi.

Inovasi keripik dari limbah buah naga ini, meraih penghargaan di ajang Fun Research yang dilaksanakan oleh Universitas Pertamina pada tahun 2020 lalu. Fun Research merupakan kompetisi penelitian aplikatif yang bertujuan memupuk dan menanamkan budaya creative problem solving sejak dini.

Kompetisi ini terbuka bagi seluruh siswa/siswi SMA/sederajat di Jabodetabek. Selain mendapatkan pembinaan selama pelaksanaan proyek, pemenang dari kompetisi akan memperoleh pendanaan sampai dengan 15 juta rupiah untuk mengembangkan dan mengaplikasikan purwarupa penelitian mereka.

Rekomendasi