Akibat Lonjakan Kasus Omicron, Apple Tutup 20 Toko di Seluruh AS

| 30 Dec 2021 12:04
Akibat Lonjakan Kasus Omicron, Apple Tutup 20 Toko di Seluruh AS
Apple tutup toko di AS (Dok: unsplash/@bangyuwang

ERA.id - Apple dilaporkan menutup sekitar 20 toko ritelnya di seluruh Amerika Serikat karena lonjakan kasus Covid-19 Omicron di seluruh negeri. Penutupan ini disebut hanya sementara waktu hingga kasus mereda.

Penutupan ini disampaikan oleh Apple pada Senin (27/12/2021). Beberapa toko telah ditutup sebagai tindakan pencegahan untuk melindungi karyawan dan pelanggan agar tidak terinfeksi. Sementara yang lain ditutup karena tidak cukup karyawan sehat yang tersedia untuk tetap buka.

"Kami secara teratur memantau kondisi, dan kami akan menyesuaikan langkah-langkah kesehatan kami untuk mendukung kesejahteraan pelanggan dan karyawan," kata Amy Bessette, juru bicara Apple, dikutip The New York Times, Kamis (30/12/2021).

Langkah tersebut memengaruhi 11 lokasi di Manhattan, Brooklyn, Bronx, dan Staten Island. Tidak diketahui berapa lama penutupan akan berlangsung. Namun para pelanggan tetap bisa melakukan pemesanan secara online tanpa batasan untuk mengambil produk di luar toko.

Tahun lalu, Apple menutup semua lokasi ritel di AS sebagai tanggapan terhadap gelombang awal pandemi corona. Setelah dibuka kembali, perusahaan menerapkan area sanitasi yang ditunjuk untuk pelanggan dan meminta karyawan untuk memakai masker.

Karyawan juga memiliki akses untuk melakukan tes mingguan di rumah. Tetapi varian omicron yang lebih menular ini membuat Apple memperketat kebijakannya. Dua pekan lalu, perusahaan meminta pelanggan untuk memakai masker ketika mengunjungi lokasi ritel.

Awal bulan ini, Apple menutup sementara toko di Miami, Ottawa, Ontario, dan Annapolis karena lonjakan kasus terus meningkat. Kendati demikian, perusahaan berkomitmen untuk tetap melakukan pengujian rutin ke karyawan.

"Kami tetap berkomitmen pada pendekatan komprehensif untuk tim kami yang menggabungkan pengujian rutin dengan pemeriksaan kesehatan harian, pemakaian masker karyawan dan pelanggan, pembersihan mendalam, dan cuti sakit berbayar," ungkap perusahaan.

Bulan ini, perusahaan membatalkan tanggal kembali ke kantor yang jatuh pada bulan Februari yang direncanakan untuk pekerja kerah putih, dengan mengatakan tanggal kembali yang baru akan ditentukan berdasarkan kondisi virus.

Rekomendasi