ERA.id - Raksasa media sosial Facebook mencatat penurunan drastis dari pengguna aktif harian (DAU) untuk pertama kalinya. Penurunan ini terjadi usai 18 tahun Facebook mengudara.
Perusahaan induk Facebook, Meta Networks, mengatakan DAU turun menjadi 1,929 miliar dalam tiga bulan hingga akhir Desember 2021. Angka ini menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 1,930 miliar untuk pengguna aktif harian.
Penurunan ini adalah pertama kalinya bagi Facebook kehilangan pengguna secara global sejak diluncurkan kembali pada tahun 2004 dan tetap menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer dan banyak digunakan.
Facebook juga kehilangan posisi teratas dari Instagram yang melampauinya untuk pertama kalinya sejak 2014. Menurut SensorTower, Instagram menduduki puncak unduhan Google Play di seluruh dunia pada tahun 2021 mengalahkan Facebook.
Perusahaan juga mencatat perlambatan pertumbuhan pendapatan dalam menghadapi persaingan melawan TikTok dan YouTube. Hal ini juga diperburuk dengan jumlah pengiklan yang memotong pengeluaran mereka.
Selain itu, imbas dari penurunan pengguna juga berdampak pada saham Meta Networks yang merosot lebih dari 20 persen dalam perdagangan. Penurunan harga saham Meta menghapus sekitar 200 miliar dolar dari nilai pasar saham perusahaan.
Kepala eksekutif Mark Zuckerberg mengatakan pertumbuhan penjualan perusahaan telah dirugikan karena masalah pengguna, terutama pengguna yang lebih muda memilih beralih ke pesaing Facebook.
Meta tercatat sebagai platform periklanan digital terbesar kedua di dunia setelah Google. Pihaknya mengatakan sistem operasi Apple juga menjadi salah satu pengaruh pengiklan mundur karena perubahan privasi.
Perubahan itu mempersulit sebuah merek untuk menargetkan dan mengukur iklan mereka di Facebook dan Instagram. Bahkan hal ini bisa berdampak pada penurunan hingga 10 miliar dolar tahun ini.
"Perubahan telah mempersulit merek untuk menargetkan dan mengukur iklan mereka di Facebook dan Instagram dan dapat berdampak di urutan 10 miliar dolar untuk tahun ini," menurut kepala keuangan Meta Dave Wehner, dikutip BBC, Kamis (3/2/2022).
Diketahui total pendapatan Meta sebagaian besar berasal dari penjualan iklan. Diperkirakan pendapatan pada kuartal berikutnya akan lebih rendah dibanding sebelumnya.
Sementara itu, perusahaan telah melakukan investasi sendiri dalam membuat video untuk bersaing dengan TikTok. Meski pun hal itu menghasilkan lebih sedikit uang, Zuckerberg yakin investasi dalam video akan terbayar.
"Tim melakukan eksekusi dengan cukup baik dan produk berkembang sangat cepat. Hal yang agak unik di sini adalah bahwa TikTok sudah menjadi pesaing yang sangat besar dan juga terus tumbuh dengan kecepatan yang cukup cepat," katanya.
Sejauh ini alasan di balik pengguna meninggalkan Facebook diperkirakan terjadi karena beberapa masalah yang terjadi di platform tersebut, seperti informasi yang salah, ujaran kebencian, konten yang ditargetkan, dan lainnya.