dalam pidato di depan masyarakat Indonesia, Soeharto menyatakan bersedia mengundurkan diri jika rakyat menginginkan.
Sementara itu kerusuhan dan penjarahan terjadi di beberapa pusat perbelanjaan di Jabotabek. Beberapa dari bangunan pusat perbelanjaan dirusak dan dibakar. Sekitar 500 orang meninggal dunia akibat kebakaran selama kerusuhan terjadi.
15 Mei 1998
Kunjungan Soeharto ke Kairo dipersingkat, ia segera kembali ke Indonesia. Di tanah air ia membantah telah mengatakan bersedia mengundurkan diri. Suasana Jakarta masih mencekam.
18 Mei 1998
Ketua DPR/MPR Harmoko meminta Presiden Soeharto untuk mengundurkan diri, Hari itu Harmoko bersama 14 menteri kabinet Pembangunan VII mengajukan surat pengunduran diri.
19 Mei 1998
Soeharto memanggil sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid, Abdurachman Wahid, Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, di mana eleman masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur.
Baca juga: Peringatan 20 Tahun Reformasi: Tumpah Darah Mahasiswa