ERA.id - Merek terkenal yang produknya dihargai mahal di seluruh dunia yakni Versace, berawal dari tangan ajaib Gianni Versace. Namanya harum bahkan disebut-sebut dalam lirik lagu Bruno Mars berjudul "Versace on the Floor"
Di balik kemewahan produk buatannya, ternyata Versace tak bernasib baik. Kematiannya sungguh tragis. Di media-media Eropa bahkan Amerika mengabadikan kematiannya dalam sejarah kelam.
Gianni Versace adalah pemuda yang kreatif. Ia lahir di Reggio Calabria, Italia, 2 Desember 1946. Ketertarikan Versace kepada dunia mode memang dialirkan oleh ibunya yang menghidupi keluarga Gianni lewat usaha menjahit dalam skala kecil. Saat itu, Versace masih kanak-kanak.
Dengan pekerjaan ibu Versace, Gianni belajar membuat busana yang nantinya kemampuannya itu menjadi ilmu yang berharga sehingga dapat diterapkan dengan merancang busana sendiri.
Waktu berlalu, pada tahun 1972, Gianni Versace memulai karier pertamanya sebagai seorang desainer busana dengan merancang koleksi busana untuk Viorentini, sebuah perusahaan busana di Italia.
Gianni Versace juga merancang untuk label fashion Italia. Yang melambungkan namanya adalah saat desainnya yang penuh warna dihargai dunia mode bahkan supermodel dan selebriti seperti Madonna dan Elton John berada di barisan depan fashion show-nya.
Gianni Versace duduk di atas kerajaan mode saat itu. Ia menjalankan bisnisnya bersama saudara perempuannya, Donatella, dan saudara laki-lakinya, Santo. Saat mencapai kegemilangan, Versace berpikir ia membutuhkan tempat di mana dia bisa bersantai dan menjalani kehidupan yang lambat. Dalam perjalan ke Pantai Selatan Miami Beach pada tahun 1991, ia akhirnya menemukan tempat berlindungnya.
"Suasananya sangat nyaman," katanya kepada Miami Herald di kota itu pada 1993, menurut The New York Times. "Itu istimewa dan saya tidak menemukan suasana seperti itu di tempat serupa yang ada di dunia."
Sayangnya, di sanalah, di tempat bahagianya, Versace dibunuh oleh seorang pria bersenjata di tangga rumahnya, di Ocean Drive. Pada pagi hari 15 Juli 1997. Versace bangun di Casa Casuarina, sebuah rumah besar bergaya Mediterania tahun 1930-an dengan 10 kamar, bangunan tiga lantai yang terletak di 1116 Ocean Drive, bagian yang lebih tenang tak jauh dari jalan Pantai Miami yang populer.
Versace saat itu ingin istirahat usai tampil sangat sukses di Paris dari koleksi Atelier Versace Fall 1997 Couture-nya dengan Naomi Campbell. Ia ke Florida tidak sendiri, melainkan bersama rekannya, Antonio D'Amico.
Sekitar pukul 8:30 pagi, Versace berjalan-jalan - seperti yang sering dilakukannya-ke News Cafe, yang terletak sekitar 0,5 mil selatan di 800 Ocean Drive. Berbalut kaos putih, celana pendek hitam, dan sandal, Versace menyusuri jalan. Bukan hal yang aneh bagi penduduk setempat untuk melihat tetangga mereka yang terkenal itu keluar-masuk.
Pagi itu, ia membeli lima majalah ternama. Setelahnya, ia kemudian kembali ke rumah, kurang dari 10 menit berjalan kaki. Sesampai di rumah, seorang asing menembak Versace di siang bolong, usai ia membuka gerbang.
Sosok penembaknya saat itu mengenakan T-shirt abu-abu, celana pendek hitam dan topi putih, dan membawa ransel. Dan dengan pistol kaliber 0,40, dia menembakkan dua peluru ke bagian belakang kepala Gianni Versace dalam jarak dekat.
Tiba-tiba, waktu seolah berhenti di Pantai Miami yang cerah. Belakangan diketahui, Andrew Cunanan yang menembaknya. Mendengar itu, Antonio D’Amico, bergerak dari tempat duduknya.
Usai bertugas, Cunanan berjalan santai, meninggalkan korbannya. Saksi mata tak bisa berkata apa-apa. "Saya merasa darah saya membeku. Saya melihat Gianni berlumuran darah. Saat itu semua terasa gelap, saya berbalik badan dan tidak melihatnya lagi. Saya merasa hidup dalam sebuah mimpi buruk," kata D'Amico kepada Time.
Hingga kini, pertanyaan tentang mengapa Gianni Versace harus mati pada siang itu, belum diketahui pasti. Narasumber sudah banyak yang dimintai keterangan, namun kesaksian mereka bercabang. Ada yang bilang, Andrew Cunanan adalah orang yang iri kepada kesuksesan Versace.
Dilansir Vulgar Favours, di sana ditulis latar belakang Cunanan dengan lengkap. Cunanan pria berdarah campuran Italia dan Filipina, bungsu dari empat bersaudara yang menjadi anak kesayangan dalam keluarga.
Di sekolah, ia adalah anak dengan prestasi gemilang. IQ-nya 147. Dalam keluarga, Mary Anne, sang ibu, berkata bahwa Cunanan ialah konsultan pernikahannya. Hal ini membuatnya bertahan dalam situasi rumah tangga yang tidak harmonis.
Usai penembakan yang menggemparkan itu, Andrew Cunanan ditemukan tewas bunuh diri sembilan hari setelah kematian Versace. Kedua orangtuanya tidak terima anaknya dituduh membunuh. Menurut mereka, seorang mafia telah meminta Cunanan membunuh Versace.
Sepeninggal Gianni, nasib rumah mode Versace ditentukan oleh Donatella, adiknya. Seperti Antonio D’Amico, ia pun merasakan kepedihan mendalam.
Beberapa tahun setelah Gianni meninggal, Donatella masih kerap mempertanyakan apakah rancangan busana dan aksesori yang dibuatnya bisa membuat sang kakak bangga? Kepada Time, ia mengaku bahwa sesaat sebelum show ia mengambil waktu untuk diam dan mengenang sang kakak sambil berharap agar karyanya sesuai dengan filosofi rumah mode Versace.